Jeroan untuk MPASI Bayi, Bolehkah?
Banyak orang tua masih mempertanyakan keamanan konsumsi jeroan untuk MPASI alias makanan pendamping ASI.
MPASI umumnya baru boleh diberikan setelah bayi memasuki usia 6 bulan. Pilihan menunya hingga saat ini kian beragam. Orang tua tentu berusaha memberikan menu MPASI yang kaya nutrisi.
Jeroan jadi salah satu menu MPASI yang cukup disorot. Beberapa waktu lalu sempat ramai kabar soal asupan jeroan pada bayi yang dianggap bisa berbahaya. Benarkah demikian?
Jeroan sendiri merupakan makanan yang bersumber dari organ bagian dalam hewan, baik itu pada ayam maupun sapi. Citra negatif jeroan muncul akibat kandungan kolesterolnya yang terbilang tinggi.
Namun, sebenarnya sah-sah saja jika Anda ingin memberikan jeroan untuk MPASI si kecil. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak Radhian Amandito dalam akun Instagram-nya beberapa hari lalu.
"Meski dikenal memiliki kadar lemak yang tinggi, namun sejumlah studi menemukan konsumsi jeroan pada anak di bawah dua tahun tidak meningkatkan risiko kolesterol, sakit jantung, maupun diabetes di masa depan," ujar Radhian dalam video yang diunggahnya di akun Instagram @radhiants. CNNIndonesia.com telah meminta izin untuk mengutip unggahan tersebut.
Radhian mengatakan bahwa jeroan merupakan salah satu pilihan makanan kaya nutrisi untuk bayi. Hati ayam, misalnya, yang mengandung protein, lemak, zat besi, dan mineral yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang bayi.
Zat besi sendiri menjadi salah satu nutrisi utama yang dibutuhkan bayi usia 6-12 bulan. Pasalnya, pertumbuhan bayi yang begitu cepat membuat mereka kekurangan zat besi.
Selain hati ayam, ibu juga bisa memberikan asupan kuning telur, ikan tuna, kerang, brokoli hingga salmon sebagai sumber zat besi untuk si kecil.
American Academy of Pediatric (AAP) juga tak merekomendasikan pembatasan asupan lemak dalam MPASI. Pasalnya, lemak sendiri dianggap penting untuk perkembangan otak dan kenaikan berat badan bayi.
"Jadi apa pun jenis jeroannya selama dimasak dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan harian, aman kok dimakan si kecil," ujar Radhian.
Hal yang sama juga sempat diungkapkan oleh ahli gizi Iskari Ngadiarti. Iskari mempersilakan orang tua yang ingin memberikan hati ayam untuk si kecil sebagai MPASI.
"Untuk hati ayam boleh diberikan pada saat anak usia sudah 6 bulan ke atas," ujar Iskari, mengutip detikfood.
Selain karena tinggi zat besi, hati ayam juga memiliki tekstur yang lembut sehingga mudah dicerna oleh bayi. Iskari menyarankan pemberian hati ayam dalam satu kali makan sebanyak 20-35 gram.
Tak semua jeroan bisa untuk MPASI bayi
Namun, hal yang sama tak berlaku untuk jeroan lainnya seperti usus dan paru. Iskari menyarankan agar jeroan jenis ini diberikan saat anak memasuki usia 3 tahun ke atas. Di usia ini anak telah memiliki gigi yang lengkap hingga dapat mengunyah dengan halus.
"Anak [3 tahun ke atas] sudah memiliki gigi yang lengkap sehingga dapat mengunyah secara halus dan makanan dengan kandungan lemak tinggi pun jadi lebih mudah dicerna," jelas Iskari.
Iskari juga mengingatkan pengolahan usus ayam agar diperhatikan sebaik-baiknya. Bersihkan usus hingga tak ada kotoran yang tersisa sebelum dimasak.
Rebus hingga mendidih agar bakteri yang ada di dalamnya mati. Buang air sisa rebusan, dan usus pun bisa diolah jadi sajian yang nikmat.
Demikian penjelasan mengenai jeroan untuk MPASI bayi. Jadi, silakan saja jika Anda mau memberikan jeroan seperti hati ayam atau sapi.
(asr)