Ibu yang baru melahirkan bisa mengalami Baby Blues Syndrome atau sindrom baby blues. Sindrom ini berkaitan dengan kondisi psikis ibu setelah melahirkan yang mengalami berbagai macam perubahan.
Baru-baru ini, seorang wanita nekat melakukan aksi mencoba membuang bayi dan hendak bunuh diri di perlintasan KRL Pasar Minggu. Beruntungnya, petugas KRL sigap mengamankan ibu dan bayi tersebut agar tak melakukan niatnya tersebut.
Ibu dan bayi ini pun berhasil diselamatkan. Dari informasi yang beredar, ibu tersebut mengalami sindrom baby blues dan stres setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa sebenarnya baby blues hingga membuat ibu tersebut nekat mencoba bunuh diri dan membuang anaknya?
Baby blues merupakan masalah mental yang bisa dialami setiap ibu yang baru melahirkan. Baby blues yang dialami para ibu ini biasanya berkaitan dengan gangguan suasana hati yang mereka rasakan.
Hampir 80 persen ibu baru, terutama yang baru memiliki satu anak pernah mengalami sindrom ini. Sindrom ini akan muncul di pekan pertama pascapersalinan.
Sindrom baby blues ini akan ditandai dengan munculnya perasaan sedih, cemas, stres, dan perubahan suasana hati lainnya. Tapi kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Hanya sekitar 2-10 hari.
![]() |
Belum diketahui penyebab pasti seorang ibu bisa mengalami sindrom baby blues. Tapi kemungkinan, sindrom ini muncul karena perubahan hormonal yang belum stabil.
Saat hamil, hormon estrogen dan progesteron mengalami peningkatan produksi. Namun, setelah melahirkan produksinya akan menurun. Akibatnya bisa memengaruhi mood para ibu.
Faktor lainnya yang mungkin menyebabkan ibu mengalami baby blues setelah melahirkan adalah rasa lelah. Para ibu akan mengalami fase kurang tidur yang membuat emosi ibu kian tidak stabil.
Meskipun masalah ini hanya terjadi sebentar, tapi tidak boleh dibiarkan begitu saja. Sebab, ketika baby blues dibiarkan maka bisa berubah menjadi postpartum depression yang bisa terjadi lebih lama.
Agar bisa menangani baby blues, berikut beberapa gejala yang harus diwaspadai:
- Mudah merasa sedih dan perasaan menjadi sensitif meski karena hal kecil.
- Suasana hati mudah berubah dan kemungkinan gampang tersinggung.
- Cemas berlebih dengan kondisi bayi.
- Gelisah sampai sulit berkonsentrasi.
- Selera makan menurun.
- Merasa tidak memiliki ikatan dengan bayi.
- Terbebani dalam mengurus bayi.
- Insomnia sampai menyebabkan kurangnya waktu tidur.
![]() |
Setelah mengenali gejalanya, ada baiknya Anda segera menangani sindrom baby blues yang muncul. Berikut beberapa caranya:
Keluarga adalah orang terdekat yang bisa membantu Anda setelah melahirkan. Jangan ragu untuk meminta pertolongan mereka.
Jangan sampai semua hal Anda lakukan sendiri. Sebab hal ini bisa memicu ledakan emosi yang berbahaya untuk Anda.
Hal paling nyata dari memiliki bayi adalah selalu bangun di malam hari. Tapi, Anda tetap harus tidur cukup. Kuncinya adalah bergantian dengan suami ketika bayi rewel di tengah malam, agar sama-sama memiliki waktu tidur yang cukup.
Lihat Juga : |
Makan makanan sehat yang penuh nutrisi sangat baik untuk menjaga kesehatan setelah melahirkan. Hal ini perlu dilakukan agar kesehatan Anda selalu terjaga.
Cobalah mengonsumsi buah-buahan serta sayuran yang tinggi nutrisi dan vitamin.
![]() |
Meskipun sudah memiliki anak, tidak ada salahnya tetap melakukan quality time dengan pasangan. Hal ini perlu dilakukan agar kondisi mental Anda dan pasangan tetap terjaga dengan baik.
Setelah memiliki anak, Anda mungkin akan melupakan hal-hal kecil yang disukai karena terlalu sibuk mengurus si kecil. Tapi hal ini sebaiknya dihindari.
Tetap lakukan apa yang Anda suka. Sebab hal ini bisa membuat mental Anda tetap stabil dan terjaga.
![]() |