4 Adab Melayat Orang yang Meninggal Dunia Sesuai Sunah Rasul
Umat Muslim perlu tahu adab-adab melayat orang yang meninggal dunia. Ketentuan ini bahkan tersemat dalam hadis Rasulullah SAW.
Dalam Islam, melayat orang yang meninggal dunia disebut juga dengan istilah takziah. Nama terakhir berarti menghibur keluarga yang ditinggalkan.
Mengutip laman Muhammadiyah, hukum takziah adalah sangat dianjurkan alias mutahab. Melayat tetap dianjurkan meski orang yang meninggal dunia tak memiliki kepercayaan yang sama.
Hal ini juga tercantum dalam hadis riwayat nabi berikut ini:
"Orang mukmin yang melayat saudaranya (sesama Muslim) yang menderita musibah, niscaya Allah akan memakaikan pakaian perhiasan kemuliaan kepadanya pada hari kiamat kelak." (HR Ibnu Majah dan alBaihaqy)
Adab melayat orang yang meninggal dunia
Namun, melayat orang yang meninggal dunia tak bisa asal dilakukan dengan hanya datang menemui keluarga yang tertimpa musibah. Ada beberapa adab melayat orang yang meninggal dunia sesuai sunah Nabi. Berikut di antaranya.
1. Mengucapkan doa tertimpa musibah
Umat Muslim dianjurkan untuk mengucapkan doa tertimpa musibah. Hal ini tertera juga dari hadis berikut:
"Dari Ummu Salamah (diriwayatkan) bahwa ia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang telah diperintahkan oleh Allah, innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun, allahumma ajurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minhaa'." (HR Ahmad dan Muslim)
Berikut doanya:
نَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un allahumma'jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa
Artinya:
"Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang baik."
2. Menghibur keluarga yang ditinggalkan
Saat melayat, umat Muslim dianjurkan untuk menghibur dan memberikan ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan. Ingatkan keluarga yang tertimpa musibah untuk tetap bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah SWT.
Umat Muslim juga diperbolehkan untuk memberikan testimoni atau mengenang mendiang yang meninggal dunia.
3. Buatkan makanan
Umat Muslim juga dianjurkan untuk membuatkan makanan bagi keluarga yang ditinggalkan, serta mencukupi kebutuhannya saat itu.
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah juga disebutkan bahwa ketika Ja'far ditimpa musibah, Rasulullah SAW pulang kepada keluarganya dan bersabda:
"Sesungguhnya keluarga Ja'far tertimpa sesuatu yang menyibukkan kematian mereka, maka buatkan lah makanan untuk keluarganya."
4. Salat jenazah
Setelahnya, umat Muslim juga dianjurkan untuk mengikuti salat jenazah dan mengantarkannya sampai ke pemakaman.
Demikian adab melayat orang yang meninggal dunia sesuai sunah.
(asr)