Taman Nasional Lorentz merupakan kawasan lindung terluas di Asia Tenggara dengan luas 2,35 juta ha. Situs ini berlokasi di Provinsi Papua dan ditetapkan sebagai warisan dunia sejak 1997. Teridentifikasi dan tercatat ada 34 tipe vegetasi, 29 sistem lahan, dan 123 spesies mamalia di kawasan ini.
Taman nasional ini ditetapkan sebagai warisan dunia karena menunjukkan bukti nyata sejarah bumi dan satu-satunya kawasan hutan lindung di dunia yang punya jalur ekologi dari puncak gunung bersalju hingga lingkungan laut tropis.
![]() |
Hutan Hujan Tropis Sumatra merupakan kawasan konservasi paling besar di Asia Tenggara yang luasnya sebesar 2,5 juta ha dan membentang hingga tujuh provinsi. Hutan Hujan Tropis Sumatera ini menyimpan aneka ragam spesies yang terancam punah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah hutan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Situs ini ditetapkan sebagai warisan dunia sejak tahun 2004 dan masuk dalam daftar terancam bahaya oleh UNESCO tahun 2011 hingga kini.
Subak Bali atau tata kelola irigasi tradisional ini sudah ada sejak abad ke-9 dan melekat sebagai ciri dan pilar kebudayaan Bali. Lokasi ini terdiri dari lima sawah dan pura air yang luas wilayahnya hingga 19.500 ha.
Subak menggambarkan konsep filosofis Tri Hita Karana yang menyatukan alam roh, dunia manusia, dan alam. Filosofi ini berawal dari pertukaran budaya antara Bali dan India selama 2.000 tahun terakhir yang membentuk lanskap Bali.
Sistem perairan subak ini menerapkan sistem praktik pertanian demokratis dan egaliter sehingga menjadikan petani di sana sebagai petani paling produktif di nusantara. Lanskap budaya ini ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO sejak 2012.
Warisan Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat, dinilai sebagai contoh sejarah rangkaian teknologi batu bara yang ada sejak awal abad ke-20.
Lokasi tambang ini baru ditetapkan sebagai warisan dunia pada 2019 lalu dengan memenuhi dua kriteria UNESCO, yaitu adanya pertukaran teknologi pertambangan antara Eropa dan koloninya dan rangkaian teknologinya dinilai memiliki efisiensi industri batubara yang maksimum.
![]() |
Komite Warisan Dunia PBB melalui UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia atau world heritage dalam Sidang Luar Biasa ke-45 di Riyadh, Arab Saudi, yang berlangsung pada 10 sampai 25 September 2023.
Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah konsep tata ruang yang dibuat oleh raja pertama Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I, pada abad ke-18. Konsep tata ruangnya berdasarkan konsepsi Jawa.
Bentuknya adalah struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Keraton Yogyakarta di tengah, dan Tugu Golong-gilig(Pal Putih) di sebelah utara.
(dhs/wiw)