Apakah Perempuan yang Sedang Haid Tidak Boleh Ziarah Kubur?

CNN Indonesia
Jumat, 22 Sep 2023 16:30 WIB
Ziarah kubur merupakan tradisi mengunjungi makam orang yang meninggal. Meski demikian, banyak anggapan bahwa perempuan haid dilarang ziarah kubur. Benarkah?
Ilustrasi. Banyak anggapan yang menyebut bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh melakukan ziarah kubur. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ziarah kubur merupakan tradisi mengunjungi makam orang yang sudah meninggal yang mengakar di Indonesia. Meski demikian, banyak yang menyebut bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh ikut berziarah kubur.

Benarkah demikian?

Tradisi ziarah kubur atau nyekar biasanya ramai dilakukan umat Islam menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Lebaran. Meski demikian, sebenarnya tak ada aturan pasti kapan kita dianjurkan untuk ziarah. Umat Islam boleh melakukan ziarah kubur kapan saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya saat berziarah, orang nyekar ke makam orang tua atau keluarga yang telah meninggal lalu mendoakannya.

Ziarah kubur juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ziarah kubur dianggap sebagai pengingat akan kematian, sehingga diharapkan seseorang bisa menyiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.

Namun, hingga saat ini banyak orang menganggap bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh ikut ziarah kubur. Bagaimana faktanya?

Sekretaris PCNU Bandung KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi mengatakan bahwa perempuan yang sedang haid boleh jika ingin melakukan ziarah kubur.

"Tidak ada larangan ziarah kubur bagi perempuan haid," ujar Wahyul dalam sebuah wawancara bersama CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Memang benar, pada dasarnya perempuan haid dilarang melakukan beberapa ibadah. Namun, ziarah kubur tak termasuk di dalamnya.

Larangan bagi perempuan haid termasuk di antaranya salat, tawaf, menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur'an, membaca Al-Qur'an, masuk ke dalam masjid, hingga berpuasa.

Dalam hal ini, Wahyul mengutip sebuah hadis riwayat Imam Alhakim dalam Almustadrak:

أَنَّ عَائِشَةَ أَقْبَلَتْ ذَاتَ يَوْمٍ مِنَ الْمَقَابِرِ فَقُلْتُ لَهَا: يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ، مِنْ أَيْنَ أَقْبَلْتِ؟ قَالَتْ: مِنْ قَبْرِ أَخِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، فَقُلْتُ لَهَا: أَلَيْسَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ، «كَانَ قَدْ نَهَى، ثُمَّ أُمِرَ بِزِيَارَتِهَا

Artinya:
"Suatu hari Aisyah datang dari kuburan. Lalu aku bertanya, 'Wahai Ummul Mukmunin, Anda dari mana? Dia menjawab, dari kuburan saudaraku, Abdurrahman bin Abu Bakar. Aku bertanya lagi padanya, 'Bukankah Rasulullah SAW telah melarang ziarah kubur?'. Dia menjawab, 'Benar, beliau memang dulu melarangnya kemudian beliau memerintahkannya'."

Demikian penjelasan mengenai anggapan perempuan haid tidak boleh ziarah kubur.

(tim/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER