Ada Relokasi Pemukiman Usai Sumbu Filosofi Yogya Jadi Warisan Dunia

CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2023 19:30 WIB
UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta menjadi warisan dunia dalam Sidang Luar Biasa ke-45 di Riyadh, Arab Saudi, pada 18 September 2023.
Keraton Yogyakarta. (Istockphoto/uskarp)

Dian melanjutkan, terdapat banyak hal yang harus dikondisikan sesuai dengan ketentuan dan pedoman dari pengelolaan yang sudah bertaraf internasional pascapenetapan UNESCO. Pelaksanaannya sendiri tidak dimulai dari nol karena Pemda DIY telah melaksanakan sebagian isi dokumen tersebut melalui program dan kegiatan di RPJMD yang disinkronkan dengan management plan.

"Semua tahapan yang kami rancang untuk mengimplementasi Dokumen Management Plan Sumbu Filosofi Warisan Dunia ini kami namakan Si Sufi Jogja: Budaya Jogja Mendunia. Hal ini diwujudkan dengan pengelolaan kawasan terpadu berbasis pemberdayaan budaya dan ekonomi masyarakat," kata Dian, Selasa (26/9).

Dian menyampaikan, management plan pengelolaan ini merupakan dokumen rencana pengelolaan kawasan warisan dunia yang mampu meyakinkan dan menjamin kelestarian nilai penting universal alias Outstanding Universal Value yang menjadi kriteria penetapan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Dian, dokumen ini memuat rencana mengatasi lima faktor tekanan terhadap kawasan, yaitu pembangunan, lingkungan, kesiapsiagaan terhadap bencana, pariwisata dan kebudayaan yang berkelanjutan serta pemberdayaan masyarakat sekitar. Faktor-faktor tekanan yang diyakini akan muncul dari suatu penetapan ini, rancangannya telah dimiliki oleh Yogyakarta dan sudah diterjemahkan dalam rencana pengelolaan induk dan rencana pengelolaan per atribut atau isi dari nominasi.

Sumbu Filosofi Yogyakarta yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO bertajuk lengkap the Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, diakui sebagai warisan dunia lantaran dinilai memiliki arti penting secara universal. Konsep tata ruang yang kemudian dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta ini dicetuskan perdana oleh Raja Pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18.

Konsep tata ruang ini dibuat berdasarkan konsepsi Jawa dan berbentuk struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Kraton Yogyakarta, dan Tugu Yogyakarta di sebelah utara.

Struktur jalan tersebut beserta sejumlah kawasan di sekelilingnya yang penuh simbolisme filosofis merupakan perwujudan falsafah Jawa tentang keberadaan manusia yang meliputi daur hidup manusia (Sangkan Paraning Dumadi), kehidupan harmonis antar manusia dan antara manusia dengan alam (Hamemayu Hayuning Bawana), hubungan antara manusia dan Sang Pencipta serta antara pemimpin dan rakyatnya (Manunggaling Kawula Gusti), serta dunia mikrokosmik dan makrokosmik.

Beragam tradisi dan praktik budaya Jawa, baik dalam pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual, masih terselenggara di seputaran kawasan Sumbu Filosofi pada khususnya dan di Yogyakarta pada umumnya. Ini sebagai bukti akan peradaban Jawa dan tradisi budayanya yang masih terus dilestarikan sampai sekarang.

(kum/wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER