Desainer Indonesia Hian Tjen memamerkan karyanya di Paris, Prancis. Koleksi ini menandai debutnya di Kota Cahaya.
Show ini merupakan sebuah perjalanan nostalgia kembali ke akar kreativitasnya, sebuah perayaan keindahan, dan keanggunan yang telah menentukan kariernya sejak awal.
Pilihan Paris sepertinya tepat, kota yang terkenal dengan daya tarik abadi dan inspirasi artistik bagi para desainer adibusana, yang mencerminkan esensi karya Hian Tjen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bertajuk "The Seed", koleksi Hian Tjen merupakan bukti evolusi kreatifnya. The Seed menjadi cerminan masa-masa awalnya sebagai desainer.
Lihat Juga :![]() Laporan dari Paris Inovasi dan Tradisi yang Berkelindan dalam Show Louis Vuitton |
"Ide 'The Seed' sendiri muncul ketika saya melihat kilas balik perjalanan yang telah membawa saya ke posisi saya saat ini. Sebuah perjalanan panjang yang saya jalani, seperti ibarat kata menyaksikan dan merasakan benih yang tumbuh menjadi flora yang indah, di mana itu merupakan posisi saya sekarang yang amat saya syukuri," ujar Hian Tjen yang ditemui CNNIndonesia.com di balik panggung show.
Setiap potongan gaun malam menampilkan pengerjaan yang sangat teliti, dihiasi dengan sulaman rumit yang tampak hidup di bawah sorot lampu. Visi Hian Tjen terwujud melalui meteran kain tulle yang disulap menjadi kanvas ekspresi seninya.
"Saya menaburkan [benih] ke dalam koleksi yang akan menjadi dunia flora dari sudut pandang saya. Dipercantik dengan gaya desain saya, konstruksi modern, dan feminitas yang dibuat dengan kreasi elegan, dilengkapi dengan pengerjaan yang berorientasi pada detail," jelasnya penuh semangat.
Pekerjaan bordir menunjukkan ketelitian yang luar biasa. Pengerjaan setiap gaunnya sendiri melibatkan beberapa artisan.
![]() |
Bunga dan dedaunan menghiasi permukaan tulle yang halus dan transparan, membentuk motif baru yang memikat. Palet warna, yang terdiri dari warna-warna lembut seperti ungu, merah muda, hijau zaitun, putih, abu-abu, biru, dan peach, meningkatkan aura romantis dari koleksi ini.
Koleksinya menampilkan beragam siluet, mulai dari korset yang dipadukan dengan rok tulle. Bodysuit dan gaun yang dihias dengan kristal dan dilengkapi aksesoris logam emas rancangan Rinaldy Yunardy menambah sentuhan kemewahan pada beberapa tampilan.
Celana pendek, jaket tailored, celana panjang, rompi, jaket oversized, dan mantel panjang menyapu lantai menunjukkan range Hian Tjen sebagai seorang desainer.
Untaian manik-manik halus, bulu, dan motif bunga tiga dimensi menghiasi beberapa look, menghadirkan tekstur dan dimensi pada setiap bagian.
Lihat Juga :![]() Laporan dari Paris Penghargaan Abadi Sarah Burton untuk Alexander McQueen |
Perhatiannya yang cermat terhadap detail dan kemampuannya merangkai cerita rumit melalui kain dan sulaman terlihat jelas di setiap bagian yang menghiasi peragaan busana ini.
Empat hari setelahnya, Hian Tjen kembali menampilkan koleksi yang sama, berbarengan dengan desainer Indonesia lainnya dalam acara Festival Nusantara yang digelar KBRI di Paris.
Mohamad Oemar, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap RI untuk UNESCO menyatakan kekagumannya akan karya Hian Tjen.
"Ini adalah sebuah usaha yang berbuah penghargaan, sebuah karya yang luar biasa", ungkapnya kepada CNNIndonesia.com seusai show.
Meski kedua bukan jadi bagian dari kalender resmi Paris Fashion Week, show ini menjadi sebuah momen 'coba-coba' bagi desainer Indonesia tentang bagaimana peragaan busana di Paris biasanya diadakan.
(asr)