Elon Musk Pakai Obat Diabetes untuk Diet, Apa Efek Sampingnya?
Belakangan kian ramai pembahasan soal diet menurunkan berat badan menggunakan obat diabetes. Bahkan, pengusaha tersohor Elon Musk juga sempat menyebut mengonsumsi obat diabetes untuk menurunkan berat badannya. Lantas, apakah obat ini memiliki efek samping?
Dua obat diabetes tersebut adalah Wegovy dan Ozempic, yang kian hari kian banyak dicari setelah diklaim bisa bikin kurus dan mengatasi obesitas.
Elon Musk mengungkap dia mengonsumsi Wegovy untuk membantunya terlihat lebih langsing. "Berpuasa dan wegovy," kata Musk mengutip New York Post belum lama ini.
Wegovy adalah obat resep suntik yang digunakan orang dewasa dengan masalah obesitas atau kelebihan berat badan untuk membantu mereka menurunkan berat badan. Obat ini harus digunakan dengan rencana makan rendah kalori dan peningkatan aktivitas fisik.
Dokter dan perusahaan farmasi yang memproduksi obat tersebut yaitu Novo Nordisk dari Denmark, juga mengakui permintaan obat Wegovy dan Ozempic kian melonjak tahun ini.
Dan pasien non-diabetes yang menginginkan lingkar pinggang lebih ramping tampaknya menjadi faktor yang mendorong meningkatnya permintaan tersebut.
"Setahun yang lalu saya merasa tidak begitu tertarik. Dalam enam bulan terakhir, jumlah orang yang bertanya tentang Ozempic dan cara kerjanya serta apakah mereka kandidatnya meningkat pesat," kata ahli bedah plastik New York, Jennifer Levine mengatakan kepada CBS MoneyWatch.
Ahli endokrinologi Gregory Dodell, dari Central Park Endocrinology, juga mengatakan dia telah melihat peningkatan pertanyaan dari pasien tentang Ozempic.
Dia secara teratur meresepkannya kepada pasien diabetes tipe 2, namun ragu menggunakannya untuk menurunkan berat badan.
"Ini bekerja saat orang meminumnya, tapi begitu orang berhenti, mereka akan mendapatkan kembali dua pertiga dari berat badan yang telah mereka turunkan, atau bahkan lebih, dan terkadang penurunan berat badan tidak stabil sehingga orang harus berhenti atau tetap mengonsumsinya," katanya.
Punya efek samping
Penelitian sebelumnya menunjukkan obat-obatan yang disebut agonis GLP-1 ini efektif membantu orang menurunkan berat badan. Namun, sama seperti semua obat, agonis GLP-1 juga memiliki potensi efek samping, seperti mual, muntah, diare, dan sakit kepala.
Penelitian baru dari University of British Columbia memberikan lebih banyak bukti yang menghubungkan penggunaan agonis GLP-1 dengan peningkatan risiko masalah pencernaan serius, termasuk kelumpuhan lambung, pankreatitis, dan obstruksi usus.
Dalam jurnal yang dipublikasikan di JAMA, peneliti menemukan efek GLP-1 pada sistem gastrointestinal setelah memerhatikan seseorang di ruang gawat darurat mengalami mual dan muntah signifikan yang tidak dapat dijelaskan.
"Sebagai catatan, dia baru-baru ini memulai Ozempic untuk menurunkan berat badan," jelas Mohit Sodhi, peneliti dan mahasiswa kedokteran tahun keempat di Universitas British Columbia dan penulis pertama studi baru ini kepada Medical News Today.
Para peneliti di Universitas British Columbia mengatakan kondisi dalam penelitian ini mencakup satu kelainan yang tidak disebutkan dalam label peringatan obat-obatan tersebut yaitu kelumpuhan lambung, yang memperlambat atau menghentikan sama sekali pergerakan makanan dari lambung ke usus.
Penelitian mereka adalah penelitian besar pertama di tingkat populasi yang meneliti risiko kondisi perut serius pada pasien non-diabetes, khususnya yang menggunakan GLP-1 untuk diet menurunkan berat badan seperti Elon Musk.
(pua/pua)