SECRET AT NEWSROOM

Yovania Asyifa Sempat Dijauhi Teman karena Idap Gangguan Bipolar

CNN Indonesia
Minggu, 22 Okt 2023 17:10 WIB
Ilustrasi. Riwayat gangguan kesehatan mental membuat Yovania Asyifa Jami dijauhi teman. (iStock/tadamichi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Riwayat gangguan kesehatan mental membuat Yovania Asyifa Jami dijauhi. Psikolog menilai, pengalaman Yovania bisa jadi gambaran masyarakat dalam merespons masalah kesehatan mental.

Yovania atau akrab disapa Yova didiagnosis gangguan bipolar pada 2018 lalu. Rangkaian perawatan dan pemulihan membuatnya absen dari sekolah menengah atas selama tiga bulan. Setelah kembali sekolah, semua terasa berbeda.

"Dijauhi teman, awalnya dekat padahal. Tapi aku dapat pelajaran. Aku ketemu teman yang lebih baik. Walau sempat dijauhi, tapi dapat sahabat yang masih kontak sampai sekarang. Masih bisa hidup selayaknya remaja pada umumnya," kata Yova saat berbagi dalam diskusi Secret at Newsroom: Tiba-tiba Sadar Mental Health, Jumat (20/10).

Dalam kesempatan serupa, psikolog Mira Amir melihat bahwa pengalaman Yova bisa jadi merupakan gambaran masyarakat dalam merespons masalah kesehatan mental.

Menurut dia, sikap menjauh dari orang dengan masalah kesehatan mental muncul karena masih ada stigma atau mispersepsi seputar kesehatan mental. Anggapannya, kondisi gangguan mental bisa menular.

"Kedua, bisa jadi pada kondisi remaja, mereka sendiri juga lagi berusaha mengatasi permasalahan internal sendiri. Mereka bergumul, menyiasati, mencari jalan keluar sendiri," katanya.

Usia remaja cukup akrab dengan mood swing atau mood yang berubah-ubah berhubungan dengan kondisi hormon yang fluktuatif. Sikap menjauh dari teman dengan riwayat masalah kesehatan mental bisa terjadi karena mereka masih bingung dan kewalahan dengan dirinya sendiri.

Kendati demikian, masih ada pemikiran bahwa orang dengan gangguan kesehatan mental tidak bisa sembuh dan kambuhan. Menjauh pun dianggap sebagai keputusan aman.

Hanya saja, Mira mengingatkan bahwa kesehatan mental sama halnya seperti kesehatan fisik. Adakah seseorang yang pilek atau demam hanya sekali seumur hidup?

"Kenapa bisa sakit? Karena memang kondisi fisik turun. Banyak faktor termasuk perubahan cuaca. Mental health juga gitu. Jadi dari kami, tenaga profesional, buat yang rentan mengalami gangguan, kami beri rambu, perhatikan gizinya, rutin olahraga, tidur cukup, itu bisa digunakan sebagai bumper agar jangan sampai kondisi mental anjlok," jelasnya.



(els/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK