Pecah dan Makan Korban di Banyumas, Kini Jembatan Kaca di Malang Retak

CNN Indonesia
Jumat, 27 Okt 2023 14:30 WIB
Retaknya lapisan atas konstruksi jembatan kaca membuat warga kawasan Jodipan, Malang khawatir bisa pecah, seperti yang terjadi di Banyumas.
Jembatan kaca di Banyumas yang pecah dan memakan korban. (Detikcom/Anang Firmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Insiden jembatan kaca pecah Rabu (25/10) lalu terjadi di The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kini, jembatan kaca lainnya yang berada di Kampung Jodipan Malang, Jawa Timur, mengalami keretakan.

Jembatan Kaca di Jodipan, Malang, menghubungkan antara Kampung Tridi dengan Kampung Warna-warni. Retaknya lapisan atas konstruksi jembatan kaca membuat warga kawasan Jodipan khawatir bisa pecah, seperti yang terjadi di Banyumas.

Apalagi, jembatan kaca yang pecah di Banyumas memakan korban hingga menewaskan satu orang dan seorang lainnya luka-luka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak ingin seperti di Banyumas itu. Nanti pecah atau bagaimana. Kami khawatir soal keamanan jembatan, karena melihat ada keretakan itu," kata Ketua RW XII, Adnan, seperti dikutip Detik, Jumat (27/10).

Jembatan kaca di Jodipan melintang di atas Sungai Brantas, yang menjadi penghubung antara Kampung Tridi dengan Kampung Warna-warni di Keluharan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Namun, bukan bagian kaca jembatan yang retak, melainkan konstruksi semen di sisi utara bagian kaca. Jembatan kaca Jodipan juga kerap menjadi spot berswafoto bagi warga atau pengunjung yang lewat.

Jembatan kaca Jodipan diresmikan pada 2017 dan memiliki panjang 20 meter dengan ketinggian 9,5 meter dan lebar 1,25 meter.

Menurut Adnan, kapasitas jembatan kaca Jodipan mampu menahan beban sampai 100 orang. Dia juga menganjurkan pengecekan berkala seharusnya dilakukan untuk memastikan kelaikan jembatan.

"Kalau kapasitasnya mampu sampai 100 orang, meskipun saat ini yang melintas tidak banyak. Paling banyak 10 orang untuk saat ini, karena sepi pengunjung," ungkapnya.

Adnan membeberkan, keretakan jembatan telah diketahui warga sejak sebulan lalu, namun dia tidak mengetahui penyebab keretakan jembatan kaca itu.

"Penyebabnya apa kami tidak tahu. Apakah faktor cuaca, atau kena getaran gempa atau faktor lain. Makanya memang perlu ada pengecekan berkala," ucapnya.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER