Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut penyebab utama angka perceraian yang tinggi adalah gara-gara toxic people.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan sejak 2015 angka perceraian meningkat pesat. Dia menyebut toxic people adalah penyebab utamanya.
"Saat ini, (angka) perceraian tinggi karena banyak keluarga keluarga asalnya adalah orang toxic bertemu orang waras, orang waras bertemu orang toxic atau orang toxic bertemu orang toxic akhirnya kelahi terus dan terjadilah perceraian," kata Hasto mengutip dari laman resmi BKKBN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BKKBN mencatat, angka perceraian pada 2021 mencapai 581 ribu sementara jumlah pernikahan 1,9 juta.
Istilah toxic atau racun disematkan pada sesuatu yang mematikan atau membahayakan. Rupanya orang juga bisa mempunyai sifat racun. Melansir dari WebMD, toxic people adalah siapa pun yang perilakunya menambah hal negatif dan mengecewakan dalam hidup Anda.
Mengapa mereka bisa 'beracun'? Seringkali mereka menghadapi stres dan trauma mereka sendiri. Mereka pun bertindak dengan cara yang tidak baik dan biasanya membuat orang lain kesal.
Berikut ciri Anda sedang berhadapan dengan toxic people.
1. Merasa dimanipulasi pada sesuatu yang sebenarnya tidak diinginkan.
2. Kerap dibuat bingung dengan tingkah laku seseorang.
3. Anda merasa layak untuk sebuah permintaan maaf tapi tak pernah ada.
4. Selalu merasa harus membela orang ini.
5. Anda tidak pernah sepenuhnya nyaman bersama mereka.
6. Anda terus merasa tidak nyaman dengan diri sendiri saat bersama mereka.
Lihat Juga : |
Sementara itu, Hasto mengatakan pembangunan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Menurutnya, keluarga perlu dididik dengan cukup asah, asih dan asuh.
"Asah diajari ilmu agama yg baik, asih dikasihani dengan sebaik baiknya, asuh diimunisasi kemudian diberikan perlindungan yang baik," katanya.
(els/chs)