Ramai di Depok, Tepatkah Tahu dan Sawi Jadi Menu Cegah Stunting?

CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 17:00 WIB
Menu cegah stunting di Depok berupa nasi, kuah sup, serta seporsi tahu dan sawi viral di media sosial. Sudah tepatkah menu tersebut untuk mencegah stunting?
Ilustrasi. Menu cegah stunting di Depok berupa nasi, kuah sup, serta seporsi tahu dan sawi viral di media sosial. (Istockphoto/Diane Labombarbe)

Saat sudah berusia 6 bulan, anak bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Seperti apa menunya?

1. Usia 6-12 bulan

Damayanti menjelaskan, anak usia 6 bulan sampai 1 tahun memerlukan tambahan protein sebanyak 15 gram. Kombinasinya, anak di bawah 9 bulan nutrisinya masih tercukupi dari ASI (70 persen) sehingga masih perlu pemenuhan nutrisi 30 persen dari makanan.

"Pemberian satu butir telur bisa mencukupi kebutuhan dalam sehari. Itu bisa mencegah stunting dan ini sudah dibuktikan di Ekuador, stunting turun 47 persen," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara anak usia 9-12 bulan, perbandingan pemenuhan nutrisi dari ASI dan MPASI jadi 50:50.

Dengan demikian, satu butir telur tak lagi cukup. Anak setidaknya mengonsumsi 1 1/2 butir telur ditambah ayam, daging cincang, atau ikan.

2. Usia 1 tahun ke atas

Jumlah protein yang diperlukan meningkat jadi 20 gram dalam sehari atau setara dengan tiga butir telur.

Orang tua pun bisa mengombinasikan telur dengan sumber protein hewani lain seperti hati ayam, ikan cincang atau daging ayam cincang. Sebanyak satu butir telur setara dengan 2 sdm ikan cincang, sehingga anak bisa diberi dua butir telur dan dua sendok makan ikan cincang. dan kombinasi lainnya

Peran Posyandu

Stunting bisa dicegah dengan edukasi pemberian makan anak yang benar. Posyandu pun jadi garda terdepan edukasi buat para orang tua.

"Posyandu juga memantau pertumbuhan dan deteksi dini kalau ada malnutrisi," kata Damayanti.

Dia pun menjelaskan, setidaknya ada beberapa peran Posyandu dalam pencegahan stunting.

Sejumlah ibu, anak dan lansia melakukan pengecekan kesehatan di Posyandu Prima, di Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar Utara, Bali. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)Ilustrasi. Posyandu jadi salah satu garda terdepan pencegahan stunting. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

1. Memantau pertumbuhan anak

Posyandu harus memantau pertumbuhan anak dengan mengukur dan menimbang dengan cara dan ukuran yang benar.

Pengukuran tinggi badan anak usia di bawah 6 bulan menggunakan alat infantometer, sedangkan anak di atas 2 tahun menggunakan stadiometer.

"Semua ada di Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 1919 Tahun 2022 [tentang Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak], itu dari keputusan Menteri Kesehatan," imbuhnya.

Cara pengukuran juga harus benar. Misalnya, anak ditimbang dengan timbangan bayi/berdiri dengan ketelitian 5-10 gram tanpa memakai baju atau popok, Sementara anak yang kebih besar bisa memakai baju tipis agar mendapatkan pengukuran yang tepat.

2. Edukasi pemberian makan

Saat anak tumbuh dengan normal, orang tua bisa diberikan edukasi pemberian makan yang benar. Misalnya, bayi di bawah usia 6 bulan masih harus mendapatkan ASI eksklusif.

Sementara bayi atau balita usia 6 bulan ke atas harus diberikan MPASI.Sambil dilakukan pemantauan pertumbuhan teratur setiap bulan

3. Rujukan ke Puskesmas

Pengecekan di Posyandu bisa mendeteksi masalah awal pertumbuhan anak dan mencegah stunting.

Damayanti memberikan contoh, pengukuran kenaikan berat badan anak seharusnya 750 gram per bulan di 3 bulan pertama kehidupan, tapi hasilnya 600 gram. Hal ini mengindikasikan adanya weight faltering.

Weight faltering adalah kondisi ketika keinaikan berat badan bayi tidak sesuai dengan standar usia sehat. Damayanti mengatakan, weight faltering merupakan salah satu tanda awal masalah gizi.

Dengan diketahuinya keberadaan di atas, Posyandu perlu memberikan rujukan ke dokter di layanan kesehatan primer atau Puskesmas.

"Dokter harus periksa. Ada kompetensi layanan primer harus bisa deteksi dan menatalaksana penyakit gizi sebelum stunting. Kalau dalam waktu 2-4 minggu enggak ada perbaikan, harus rujuk ke RSUD," katanya

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER