Wabah Pneumonia Misterius Serang Anak-anak di China

CNN Indonesia
Kamis, 23 Nov 2023 11:30 WIB
Rumah sakit di China kebanjiran anak-anak yang jatuh sakit karena wabah pneumonia tiba-tiba muncul di seluruh negeri.
Rumah sakit di China kebanjiran anak-anak yang jatuh sakit karena wabah pneumonia tiba-tiba muncul di seluruh negeri.( iStock/AgFang)

Pneumonia berjalan

Para ahli menduga, wabah ini mungkin terkait dengan Mycoplasma pneumoniae, yang juga dikenal sebagai "pneumonia berjalan." Penyakit ini juga yang dilaporkan melonjak ketika China memasuki musim dingin pertamanya tanpa menerapkan lockdown ketat terhadap Covid-19.

Gejala pneumonia berjalan - yang umumnya menyerang anak kecil dengan gejala meliputi sakit tenggorokan, kelelahan, dan batuk berkepanjangan. Gejala ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Dalam kasus yang parah, penyakit ini pada akhirnya dapat memburuk menjadi pneumonia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, media lokal melaporkan bahwa rumah sakit di seluruh negeri mengalami peningkatan infeksi, dengan kelompok kasus sering kali muncul di sekolah dan taman kanak-kanak.

"Ini adalah gelombang pertama infeksi Mycoplasma pneumoniae sejak sebagian besar tindakan pengendalian Covid-19 dicabut pada awal tahun ini," Zhou Huixia, direktur pusat medis anak-anak di Pusat Medis Ketujuh Rumah Sakit Umum PLA Tiongkok.

"Gelombang ini tampak sangat ganas sejak libur Hari Nasional pada awal Oktober," katanya.

"Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kami menemukan lebih banyak pasien dengan infeksi campuran, resistensi obat, dan pneumonia lobar."

Dia menambahkan bahwa gelombang infeksi yang "intens" diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan November, dan mungkin bertepatan dengan peningkatan penyakit pernapasan menular lainnya. Dia juga mengungkapkan bahwa saat itu angka penyakit ini dapat ditekan dengan lockdown.

Lonjakan Mycoplasma pneumoniae baru-baru ini juga telah menimbulkan kekhawatiran mengenai meningkatnya resistensi antibiotik.

Sebuah penelitian pada Februari 2022 menemukan bahwa resistensi makrolida teridentifikasi pada lebih dari 80 persen Mycoplasma pneumoniae yang ditemukan pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena bakteri tersebut di China.

Namun para ahli di Tiongkok menekankan bahwa hingga saat ini, sangat sedikit anak yang meninggal karena "pneumonia berjalan".

"Ada sejumlah pasien yang mengalami kasus parah, namun sangat sedikit kasus kritis, dan sejauh ini tidak ada kematian terkait," Hua Shaodong, dokter anak di Rumah Sakit Anak Beijing, mengatakan kepada China Daily.

"Rata-rata hari di rumah sakit untuk pasien rawat inap adalah sekitar tujuh hingga 14 hari."

(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER