Sebuah kapal besar bersandar di salah satu dermaga Asiatique bernama Sirimahannop yang menjadi reka ulang dari kapal legendaris Thailand bernama Thoon Kramom. Kapal ini merupakan sebuah restoran yang menyajikan makanan Thailand, Eropa, atau Meksiko.
Jika ingin mengarungi sungai Chao Phraya, maka Anda bisa membeli tiket dan mengantre di dermaga lain. Tak hanya menjelajahi sungai terpenting di Thailand, ada sajian makanan dan minuman serta musik yang dapat dinikmati di atas kapal.
Menjelang malam Asiatique kian ramai oleh pengunjung. Lampu-lampu yang menyala menandai datangnya bulan di saat yang bersamaan pula membuat suasana jadi agak-agak romantis, apalagi buat yang datang bersama pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asiatique yang didirikan pada 2012 kini menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Orang-orang Indonesia juga disebut sudah akrab dengan tempat ini.
Kata-kata seperti 'nasi goreng' atau 'mie goreng' terdengar ketika melewati restoran. Sementara jika melalui lorong-lorong toko baju, jangan kaget seandainya dilayani dengan bahasa Indonesia.
"Ini baju seratus [baht], tas delapan puluh," ujar penjaga toko dengan bahasa Indonesia yang cukup baik ketika melayani saya. Ia sangat yakin dengan muka saya yang begitu Indonesia sehingga mengeluarkan kata-kata tersebut.
"Banyak orang Indonesia ke sini, saya sampai lupa bahasa Thailand," ujar penjaga toko yang sama, kali ini dengan bahasa Inggris, sembari becanda menjelaskan frekuensi pengunjung yang berasal dari Indonesia ke tempat tersebut.
(wiw)