Dokter Sebut Hair Dryer Jadi Penyebab Kematian Selebriti Malaysia

CNN Indonesia
Senin, 04 Des 2023 14:15 WIB
Aktris Malaysia Queenzy Cheng meninggal mendadak saat syuting, dokter menyebut kematiannya ini gara-gara hair dryer.
Aktris Malaysia Queenzy Cheng meninggal mendadak saat syuting, dokter menyebut kematiannya ini gara-gara hair dryer. ( iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa waktu lalu, selebriti Malaysia Queenzy Cheng meninggal dunia saat syuting.

Namun kematian mendadak penyanyi-aktris Malaysia Queenzy Cheng mungkin disebabkan oleh penggunaan pengering rambut, menurut seorang dokter yang diwawancarai oleh China Press.

Queenzy disebut menderita pecah aneurisma otak saat syuting di Damansara, Selangor pada 28 November dan meninggal sekitar 40 menit setelah merasa tidak enak badan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekan mainnya, Chai Zi, mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan media bahwa mereka telah mulai syuting sekitar pukul 08.30 pagi dan akan mulai syuting episode baru pada pukul 10.30 pagi ketika Queenzy merasa sakit.

"Setelah mengeringkan rambutnya, dia tiba-tiba duduk dan berkata dia merasa pusing, menyatakan dia sakit kepala dan ingin muntah," kata Chai Zi kepada media.

Detak jantung Queenzy melonjak, tangan, kaki, dan bibirnya membiru. Dia akhirnya meninggal di lokasi syuting meskipun ada upaya dari staf dan paramedis untuk menyadarkannya.

Berbicara dengan China Press, dokter Eugene Chooi mengatakan bahwa Queenzy kemungkinan besar menderita penyakit keturunan karena pacarnya mengatakan dia selalu sehat.

Chooi menjelaskan bahwa gejala yang dialami Queenzy - pusing, nyeri dan mual yang dialaminya- mirip dengan aneurisma atau malformasi arteriovenosa.

"Setelah mengeringkan rambutnya, dia bilang dia merasa pusing, sakit kepala, dan ingin muntah. Ini jelas merupakan gejala dari sesuatu yang mempengaruhi kepala dan sarafnya."

Dia menambahkan bahwa aneurisma otak biasanya tidak terdeteksi - namun ketika pasien lelah dan suhu panas yang digunakan untuk mengeringkan rambut relatif tinggi, sirkulasi darah dapat meningkat, sehingga menyebabkan aneurisma pecah.

Jika hal ini terjadi, darah akan menumpuk di dalam otak sehingga menyebabkan jantung memompa lebih cepat.

Chooi juga bertanya-tanya apakah Queenzy sebelumnya pernah mengeluh sakit kepala dan apakah orang-orang di sekitarnya memperhatikan gejala ini.

"Orang-orang di sekitarnya mungkin mengatakan bahwa dia kurang tidur dan minum, atau sibuk bekerja, jadi dia mungkin meminum obat penghilang rasa sakit dan mengatasinya.

"Dalam situasi seperti ini, aneurisma tidak akan ditemukan," katanya dikutip dari AsiaOne. 

Ia juga menjelaskan bahwa aneurisma tidak terdeteksi melalui pemeriksaan fisik konvensional, dan memerlukan computerized tomography angiography (CTA) untuk memeriksanya.

CTA menempatkan zat kontras ke dalam pembuluh darah untuk membuat pembuluh dan jaringan terlihat dalam pemindaian.

Chooi juga memperingatkan bahwa aneurisma adalah penyakit keturunan dan saudara kandung harus mewaspadainya.

Vincent Ng, kepala dan konsultan senior bedah saraf di National Neuroscience Institute berbagi dalam sebuah artikel di SingHealth pada tahun 2020 bahwa sekitar 120 orang menderita pecahnya aneurisma di Singapura setiap tahunnya.

"Hal ini menyebabkan mereka berubah dari sehat menjadi sakit kritis dalam beberapa menit.

"Sekitar sepertiga pasien meninggal karena cedera otak yang cepat dan luas akibat pendarahan dan banyak orang yang selamat menderita masalah kesehatan neurologis seperti kejang, kelumpuhan, dan gangguan kognitif."

Kesimpulan dari Chooi ini dianggap tak benar. Teman dekat Queenzy bicara kepada media Malaysia, bahwa tidak ada pengering rambut di antara barang-barang miliknya pada hari kematiannya.Yang ada malah alat pengeriting rambut.Dia juga membantah rumor bahwa Queenzy terlalu banyak bekerja, dan mengatakan bahwa Queenzy menghargai keseimbangan kehidupan kerja.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER