Dalam kondisi tertentu, bersin dirasa mengganggu. Akibatnya, tak jarang orang yang memilih untuk menahan bersin.
Padahal, ada beberapa potensi bahaya di balik kebiasaan menahan bersin. Apa saja?
Bersin adalah mekanisme alami tubuh saat ada hal-hal yang seharusnya tak ditemukan di hidung, seperti bakteri, kotoran, debu, atau serbuk sari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidung akan terasa geli, untuk kemudian mengeluarkannya lewat bersin.
Bersin juga merupakan aktivitas yang kuat. Bersin dapat mengeluarkan tetesan lendir dari hidung dengan kecepatan hingga 100 mil per jam.
Hal ini terjadi karena tekanan kuat yang muncul saat bersin. Dalam kondisi itu, tubuh menghasilkan tekanan pada sistem pernapasan seperti sinus, rongga hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Dengan penjelasan di atas, menahan bersin hanya akan meningkatkan tekanan dalam sistem pernapasan. Para ahli percaya bahwa tekanan tambahan yang tertahan di dalam tubuh dapat memicu cedera yang bisa berujung serius.
Berikut beberapa bahaya menahan bersin, melansir Healthline.
![]() |
Saat tekanan di sistem pernapasan ditahan, Anda secara tidak langsung mengirim udara ke telinga. Udara bertekanan ini mengalir ke dalam tabung di setiap telinga yang terhubung salah satunya ke gendang telinga.
Para ahli mengatakan, tekanan dapat menyebabkan gendang telinga pecah. Bukan tak mungkin Anda juga akan kehilangan pendengaran.
Udara berisi bakteri dari hidung bisa bergerak ke telinga dan memicu infeksi.
Meski jarang, tapi ada kemungkinan menahan bersin dapat merusak pembuluh darah di beberapa titik. Misalnya pada mata, hidung, dan telinga.
Pecahnya pembuluh darah dapat terjadi akibat tekanan yang meningkat karena menahan bersin.
Biasanya kondisi ini hanya memicu masalah ringan seperti kemerahan pada mata dan hidung.
Diafragma adalah bagian otot dada. Para ahli mengamati, udara bertekanan yang terperangkap di diafragma dapat meruntuhkan paru-paru pada orang yang mencoba menahan bersin.
Anda mungkin akan merasakan sakit di dada setelah menahan bersih. Rasa sakit muncul akibat tekanan ekstra yang dialami diafragma.
Jika Anda mengalami kondisi ini, segera dapatkan bantuan medis.
Tekanan akibat menahan bersin berpotensi memicu aneurisma. Nama terakhir merupakan kondisi cedera mengancam jiwa yang dapat memicu pendarah di tengkorak sekitar otak.
Dokter telah menemukan setidaknya satu kasus belakang tenggorokan yang pecah akibat menahan bersin. Hal ini dialami oleh pria berusia 34 tahun yang mengalami rasa sakit luar biasa pada tenggorokan hingga tak mampu berbicara dan menelan.
Sensasi tersebut muncul setelah pasien yang bersangkutan menahan bersin.
Banyak orang dewasa dan lanjut usia (lansia) melaporkan patah tulang rusuk akibat bersin. Hal yang sama juga bisa dialami jika Anda menahan bersin.
Demikian beberapa bahaya menahan bersin yang perlu diketahui.
(asr)