Posting Foto Makanan, Wanita Ini Terima Bill Rp900 Juta dari Restoran

CNN Indonesia
Kamis, 07 Des 2023 10:00 WIB
Ilustrasi. Seorang wanita di China kaget menerima tagihan sebesar Rp900 juta dari restoran usai memposting foto makanan yang tak sengaja disertai kode QR. (iStockphoto/ShotShare)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang wanita di China terkejut menerima tagihan sebesar 430.000 yuan atau sekitar Rp900 juta di sebuah restoran usai secara tidak sengaja memposting kode QR untuk memesan makanan secara online.

Wanita bermarga Wang itu mengatakan dia hanya ingin memposting foto hidangan dari restoran hotpot yang dia kunjungi bersama temannya pada 23 November. Namun, dia tidak sengaja menyertakan kode QR yang menempel di meja untuk memesan dan membayar makanan.

Meski ia hanya memposting foto-foto tersebut di halaman Momen WeChat yang dibatasi penayangannya dan hanya dapat dilihat oleh kontaknya di WeChat, daftar tersebut mencakup sejumlah besar orang yang mulai memindai kode tersebut.

Ketika staf restoran datang untuk mengonfirmasi pesanan sebesar 430.000 yuan, Wang menemukan bahwa orang-orang telah menggunakan kode QR yang tidak sengaja dia posting.

Dilaporkan SCMP, Wang segera menghapus postingannya, tetapi orang-orang terus membuat pesanan baru di meja mereka. Dia berasumsi seseorang telah mengunduh fotonya dan terus membuat pesanan menggunakan kode tersebut.

Menurut tangkapan layar pesanan yang kemudian diposting Wang secara online, orang-orang memesan 1.850 porsi fresh duck blood, 2.580 porsi cumi-cumi, dan 9.990 porsi terasi, masing-masing dihargai beberapa lusin yuan.

Restoran tersebut tidak memaksa Wang membayar tagihan dan memindahkannya ke meja baru, mengabaikan semua pesanan baru yang dibuat melalui kode.

Manajemen mengatakan mereka tidak dapat melacak orang-orang yang memesan makanan tersebut atau menghentikan orang-orang untuk terus melakukannya.

Wang mengatakan ini adalah pengalaman penuh pelajaran untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan informasi sehingga masyarakat lebih berhati-hati dalam membagikan gambar makanan mereka.

Lin Xiaoming, pengacara dari Firma Hukum Sichuan Yishang, mengatakan kepada outlet media daratan Fengmian News bahwa perintah palsu tersebut bukanlah niat awal Wang, sehingga membuatnya tidak sah.

Dia mengatakan, restoran-restoran yang mengalami kasus serupa bisa membatalkan pesanan dan menuntut kompensasi dari orang-orang yang membuat pesanan palsu jika menyebabkan kerugian finansial.

Lin juga menyarankan perancang sistem pemesanan restoran menambahkan mekanisme konfirmasi pada prosedur pemesanan untuk mencegah masalah di masa depan.

Banyak orang di media sosial merasakan kesulitan yang dialami Wang, salah satunya menunjukkan bahwa kode QR restoran membawa "beberapa risiko meskipun nyaman".

(pua/pua)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK