Bhutan hanya menyetujui wisatawan yang datang sebagai bagian dari paket tur. Selain itu, visanya tidak akan disetujui, kecuali jika wisatawan berasal dari India, Bangladesh, dan Maladewa. Untuk itu, wisatawan memerlukan agen wisata terorganisir dan terpercaya untuk mengurus izin visa. Wisatawan juga harus membayar biaya keberlanjutan seharga $65 AS atau sekitar Rp1 juta.
Dahulu, mengajukan izin visa ke Arab Saudi terbilang sulit, khususnya untuk perempuan yang hendak datang sendirian ke sana. Namun, dengan e-visa, prosesnya menjadi lebih mudah.
Meski demikian, wisatawan perlu mengikuti peraturan tertentu seperti larangan untuk masuk Mekkah dan Madinah untuk non muslim. Jumlah wisatawan juga dibatasi pada musim haji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Indeks Perdamaian Global, Somalia menjadi negara keenam di dunia yang paling berbahaya untuk dikunjungi. Karena itu, pihak kedutaan biasanya tidak mengeluarkan izin visa demi keselamatan. JIka tetap harus datang, maka perlu untuk dilindungi petugas keamanan.
Korea Utara juga menjadi negara yang paling misterius dan tertutup. Izin visa hanya dikeluarkan untuk wisatawan yang menggunakan agen wisata yang disetujui negara tersebut. Ada aturan yang berlaku pula selama di sana, seperti tidak boleh berkomunikasi dengan warga lokal, menjelekkan pemimpin negara, berjalan sendirian, dan segera meninggalkan hotel setelah liburan selesai.
Afghanistan memang tidak mudah mengeluarkan visa, tetapi terkecuali untuk negara tertentu, salah satunya Indonesia. Namun, Afghanistan sedang berada dalam situasi politik yang panas. Untuk itu, pemerintah tidak menyarankan untuk datang ke Afghanistan saat ini.
(dhs/wiw)