Hal yang sama juga berlaku di objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, di Kabupaten Badung, Bali, bahwa untuk harga tiket menjelang nataru tidak ada kenaikan dan tetap Rp120 ribu per orang.
"Untuk tiket masuk masih normal Rp120 ribu," kata Direktur Operasional GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, pihaknya belum mengecek adanya kenaikan harga tiket menjelang libur Nataru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pihaknya berharap menjelang Nataru di tahun ini tidak ada kenaikan harga tiket objek wisata baik yang dikelola oleh pihak swasta maupun yang dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
"Tiket itu memang kami berharap tidak ada kenaikan signifikan. Karena harga itu sebenarnya sudah di-publish jauh hari sebelumnya, bahwa harga tiket di sini sekian-sekian," tutur Pemayun.
Ia juga menyebutkan bahwa untuk objek wisata yang dikelola pemerintah daerah dan yang bekerjasama dengan desa adat itu ada aturannya bila menaikan harga tiket masuk. Kecuali yang dikelola oleh pihak swasta yang tidak ada aturannya tetapi mereka mengikuti harga pasar.
"Kalau yang dikelola pemerintah atau yang bekerjasama dengan desa adat itu dasarnya harus ada peraturan bupati di kabupaten dan kota," paparnya.
Ia menyatakan bahwa untuk objek wisata yang dikelola pemerintah daerah, yang akan menaikkan harga tiket tidak bisa sewaktu-waktu dan juga harus mengubah peraturan pemerintah daerah dan baru bisa menaikkan harga tiket itu.
"Itu kenaikan tidak bisa sewaktu-waktu kan peraturan bupati berubah juga. Dan itu biasanya H- (atau ) satu tahun sudah diinformasikan. Kalau berdasarkan peraturan bupati biasanya, kecuali direvisi lagi. Artinya, yang dikelola pemerintah daerah yang bekerjasama dengan desa adat dan wajib dipakai peraturan bupati dan itu dasarnya untuk menerapkan," ungkapnya.
Pemayun juga mengimbau menjelang Nataru bagi stakeholder dan para pengelola daya tarik wisata di Pulau Bali, khususnya yang dikelola swasta tidak ada kenaikan yang signifikan.
"Kami berharap teman-teman pengelola daya tarik wisata, stakeholder pariwisata harga itu yang memang bisa dijangkau dan tidak bisa naik yang sangat signifikan, sehingga tidak menjadi kaget juga wisatawan," terangnya.
(kdf/wiw)