Melihat Tren dan Perilaku Wisata 2024: Mudik Pemilu hingga Slow Travel

CNN Indonesia
Jumat, 15 Des 2023 14:00 WIB
Melihat data tren industri pariwisata dari Pusat Data dan Informasi Kemenparekraf 2023, optimisme menyambut 2024 patut didengungkan.
Ilustrasi wisatawan. (Istockphoto/LeoPatrizi)

- Momentum Pemilu

Pesta demokrasi lima tahun sekali di Indonesia akan dilaksanakan tahun depan, bertepatan dengan melonjaknya minat pariwisata. Momentum ini diprediksi akan memberi kontribusi positif pada pertumbuhan industri pariwisata.

Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, menjelaskan bahwa pada pemilu 2014 dan 2019, banyak pergerakan uang beredar dan money supply yang meningkat tajam. Ia memperkirakan bahwa hal ini juga akan terjadi dalam pemilu mendatang, khususnya dalam penyelenggaraan kampanye di berbagai tingkatan daerah dan momen pulang kampung para pemilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah itu juga kan momentum untuk di sektor transportasi itu meningkat, konsumsi di daerah lokasi meningkat. Apa lagi misalnya nanti ada dua kali tahap, berarti kan ada dua kali kesempatannya, dan itu harus dimanfaatkan," jelasnya.

- Wisata Kelompok

Data tren industri pariwisata juga memperlihatkan kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan kelompok pada tahun 2023.

Addin juga menyampaikan, tahun 2022 wisatawan berkelompok mendominasi 91% dan meningkat menjadi 92% pada tahun 2023. Hal ini berbeda dengan tahun 2021 di mana masyarakat cenderung melakukan perjalanan individual karena pandemi.

- Wisata Alam dan Gaya Slow Travel

Data riset juga menunjukkan konsep perjalanan berkualitas dan lebih lama semakin populer dan diminati. Pola wisata ini khususnya terjadi di provinsi Destinasi Super Prioritas (Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo), di mana wisatawan punya tendensi untuk tinggal lebih lama.

Taufik Ahmad menyebut bahwa prediksi tren pariwisata 2024 akan bergeser pada hiperlokal dan perjalanan wisata dengan waktu yang panjang namun berkualitas. Wisatawan dinilai ingin berwisata lebih lama di destinasi alam dan wisata hijau.

Namun, berdasarkan hasil riset, Addin Maulana menganjurkan agar jumlah penerbangan langsung ke Indonesia diperbanyak agar perjalanan wisman ke Indonesia lebih singkat dan durasi tinggal lebih lama.

(dhs/wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER