Waspada Gejala Covid JN.1 yang Sudah Terdeteksi di Indonesia
Meski disebut tidak lebih berbahaya dari varian-varian sebelumnya, simak dan waspadai gejala Covid-19 varian JN.1 yang telah terdeteksi di Indonesia.
Varian JN.1 sebenarnya jadi varian yang dominan kedua di AS setelah subvarian HV.1. Namun kini, JN.1 telah terdeteksi di Indonesia.
"JN.1 sudah ada di Indonesia empat kasus," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (19/12).
Sebanyak empat kasus teridentifikasi di Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Batam.
Maxi menyebut kasus di Jakarta Selatan dan Timur ditemukan pada 17 November. Lalu satu kasus di Jakarta Utara pada 23 November, dan satu kasus di Batam diidentifikasi pada 13 Desember. Semua pasien menurutnya telah ditangani oleh dinkes setempat.
Adapun terkait varian JN.1 yang belakangan dikhawatirkan usai disebut menjadi pemicu lonjakan kasus di sejumlah negara, termasuk Singapura, Maxi meminta masyarakat untuk segera melengkapi vaksin Covid-19.
Gejala Covid JN.1
Menurut CDC, JN.1 terikat erat dengan BA.2.86. Keduanya hampir identik kecuali perbedaan pada spike protein.
Melihat JN.1 jadi penyebab penyebaran kasus Covid-19 di AS, membuktikan bahwa varian ini lebih menular atau lebih baik dalam melewati sistem pertahanan tubuh.
Melansir dari Time, WHO sendiri belum menyebut JN.1 sebagai variant of concern atau punya potensi meningkatkan keparahan, menurunkan efektivitas vaksin, atau dampak besar pada faskes.
Meski demikian, gejala Covid JN.1 tidak menunjukkan lebih berbahaya daripada varian lain.
Melansir dari Today, gejala Covid JN.1 tidak berbeda jauh dengan varian sebelumnya antara lain,
1. Nyeri tenggorokan
2. Hidung tersumbat
3. Pilek
4. Batuk
5. Kelelahan
6. Sakit kepala
7. Nyeri otot
8. Demam atau menggigil
9. Hilang kemampuan pengecap atau penciuman
(els/pua)