Menurut American Heart Association, tekanan darah rendah dapat terjadi akibat istirahat lama di tempat tidur, depresi, hingga penyakit parkinson maupun kehamilan.
Tekanan darah rendah juga dapat terjadi kepada orang yang kehilangan banyak darah. Hal serupa bisa terjadi ketika mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Kutil menjadi segelintir topik soal kesehatan kulit yang muncul dalam 10 besar. Human papillomavirus atau HPV menjadi penyebab paling umum di balik kutil yang ada di kulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mayo Clinic, sebagian besar virus tersebut kemudian menyebar melalui kontak antarkulit atau benda yang digunakan bersama. Virus itu juga bisa menyebar lewat luka pada kulit.
Lihat Juga : |
Pencernaan kembali muncul dalam daftar 10 teratas ini. Di samping kehamilan sebagai penyebab umum yang dialami perempuan, rasa mual juga bisa menjadi gejala gangguan yang berkaitan dengan sistem pencernaan.
Beberapa gejala yang terindikasi akibat mual yakni refluks gastroesofageal alias GERD hingga tukak lambung yang juga bisa menimbulkan nyeri ulu hati.
Preeklamsia merupakan kondisi yang menimbulkan tekanan darah tinggi setelah minggu ke-20 kehamilan atau setelah melahirkan.
Penyebab preeklamsia masih belum diketahui secara pasti. Namun, ibu hamil memiliki risiko preeklamsia lebih tinggi jika pernah mengalami gejala serupa atau menderita tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, hingga penyakit autoimun.
Perubahan gaya hidup dapat membantu mengatasi kebiasaan mendengkur. Beberapa di antaranya, yaitu menurunkan berat badan, menghindari alkohol sebelum tidur, istirahat yang cukup, hingga tidak tidur telentang.
Beberapa penelitian juga menunjukkan tidur dengan posisi miring berpotensi mengurangi dengkuran.
Di sisi lain, sering mendengkur juga bisa menjadi tanda gangguan tidur bernama sleep apnea.
Menurut Cleveland Clinic, keracunan makanan dapat berlangsung selama 1-2 hari. Namun, pada beberapa kasus dengan kuman penyebab tertentu, keracunan makanan juga bisa bertahan hingga lebih dari 10 hari.
Keracunan makanan kerap disebabkan oleh konsumsi bakteri tertentu, seperti Salmonella atau E. coli. Gejala penyakit itu bisa berupa diare, sakit perut, mual, dan demam.
(frl/asr)