Makan daging merah yang berlemak memang enak. Entah itu di restoran steak, dibuat rendang, atau bahkan makan di restoran All You Can Eat, semua jadi favorit orang-orang di era ini.
Hampir semua orang suka daging merah terutama daging sapi. Tapi terlalu sering mengonsumsinya justru berbahaya. Konon bisa menyebabkan timbulnya silent killer atau penyakit kanker pankreas.
Dokter spesialis penyakit dalam yang juga merupakan Guru Besar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fachrial Syam mengatakan makanan tinggi lemak, seperti daging merah menyebabkan organ tubuh harus ekstra bekerja. Termasuk pankreas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara logika, makanan tinggi lemak seperti daging merah membuat kinerja organ-organ tubuh lebih berat. Termasuk pankreas," kata Ari dalam diskusi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (6/1).
Saat organ bekerja keras, masalah lama-lama bisa muncul. Saat ini terjadi daging berlemak akan sulit dicerna, dan muncul peradangan yang berakhir menjadi polip,
"Kalau sudah menjadi polip, tinggal tunggu lemak-lemak tadi berubah jadi kanker di pankreas," katanya.
Untuk itu, Ari menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah berlemak. Kebutuhan protein kata dia bisa dipenuhi dengan mengonsumsi unggas, tempe dan tahu, atau ikan.
"Bisa ganti dengan ayam atau ikan. Semua makanan ini lebih sehat," katanya.
Dia juga menyarankan agar anak muda lebih aktif bergerak. Sebab gaya hidup 'kaum rebahan' sama berbahayanya dengan konsumsi daging merah.
"Jadi lebih aktif dan sebaiknya rutin melakukan tes kesehatan. Bagusnya itu setahun dua kali tapi satu tahun sekali juga tidak apa-apa," katanya.
(tst/chs)