Pria asal Tangerang Alami Limfedema-Obesitas, Apa Itu?

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jan 2024 16:00 WIB
Engky (34), pria asal Kabupaten Tangerang, mengidap limfedema sampai bobotnya mencapai 230 kg yang sudah masuk kategori obesitas. Apa itu limfedema?
Ilustrasi. Seorang pria asal Kabupaten Tangerang mengidap limfedema hingga memiliki bobot mencapai 230 kg. (iStockphoto/Motortion)
Jakarta, CNN Indonesia --

Engky (34), pria asal Kabupaten Tangerang, mengidap limfedema sampai bobotnya mencapai 230 kg yang sudah masuk kategori obesitas.

Kondisi limfedema membuat kaki Engky terus membesar sampai beratnya mencapai 50 kg. Limfedema pun membuat berat badannya naik drastis hingga mencapai 230 kg. Bobot seperti ini sudah masuk dalam kriteria obesitas.

Obstruksi limfatik atau limfedema adalah kondisi jangka panjang di mana kelebihan cairan terkumpul pada jaringan sehingga mengakibatkan pembengkakan (edema).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari Medical News Today, sistem limfatik adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Cairan atau getah bening bersirkulasi dalam sistem limfatik. Penumpukan cairan biasanya disebabkan penyumbatan pada sistem ini.

Biasanya pembengkakan terjadi pada lengan atau kaki. Namun dalam beberapa kasus, pasien bisa mengalami pembengkakan di keduanya. Di beberapa kasus lain, bengkak bisa muncul di kepala, alat kelamin, atau dada.

Limfedema tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan.

Apa kaitan antara limfedema dan obesitas?

Ada beberapa faktor risiko penyebab limfedema. Di antara sekian faktor, obesitas adalah faktor risiko yang menonjol.

Obesitas merupakan kondisi kelebihan lemak yang terakumulasi di tubuh.

Riset pada 2023 menemukan obesitas berkaitan erat dengan limfedema karena bisa mengubah fungsi limfatik.

Sebelumnya, studi pada 2020 menunjukkan obesitas dapat memicu radang pada sistem limfatik. Akibatnya, aliran getah bening berkurang dan menyebabkan pembuluh limfatik bocor.

Limfedema akibat obesitas (obesity-induced lymphedema) bisa mengakibatkan berbagai komplikasi. Melansir dari Healthline, sistem limfatik yang rusak akan meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur.

Komplikasi yang lebih parah dikaitkan dengan pembekuan darah dan limfangiosarkoma atau suatu bentuk kanker langka.

Selain itu, limfedema akibat obesitas akan sangat mempengaruhi kaki. Mobilitas terganggu terutama jika bengkak terdapat pada kaki.

(els/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER