Hati-hati ketika kamu didatangi warga lokal di tempat-tempat wisata. Warga lokalin biasanya bersikap sangat ramah, berbasa-basi menanyakan lama kunjungan dan asal negara, serta tempat wisata seperti apa yang dinginkan.
Penipuan ini berbalut penawaran atraksi wisata. Warga lokal itu biasanya kemudian mengajak turis ke satu titik dan berbohong bahwa atraksi wisata itu tutup lalu menawarkan turis naik tuk-tuk ke tempat atraksi yang lebih bagus. Padahal, tempat yang dimaksud penipu itu tidak ada atau membawa turis ke tempat perbelanjaan. Ada baiknya kamu menyewa jasa pemandu tur dari penyedia jasa resmi.
Aksi ini memang cenderung umum terjadi di seluruh negara dengan destinasi wisata yang menarik dan populer. Misalnya, jika ada sekelompok anak menawarkan jajanan berupa camilan, rokok atau suvenir, Turis patut waspada dengan barang bawaan di kantong dan tas. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya pencurian pada barang berharga Anda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamu juga harus waspada ketika menaiki kendaraan terbuka, seperti motor atau tuk-tuk. Pencuri ada yang menggunakan motor dan sewaktu-waktu bisa merampas barang bawaan kamu dalam sekejap.
Meski umum terjadi di destinasi wisata di berbagai negara, kamu juga harus jeli akan modus ini. Jika berada di kawasan Grand Palace di Bangkok, Anda mungkin akan ditawari oleh seseorang sekantung kecil jagung, secara cuma-cuma, dan mempersilakan kamu untuk memberi makan burung-burung merpati di sana. Jika terjadi, kamu lebih baik menolak tawaran itu karena nantinya pelaku akan meminta bayaran pakan jagung tersebut dengan harga yang sangat mahal.
Apabila sedang mencari kereta, bus, atau transportasi umum lainnya, bisa saja kamu dihampiri oleh orang yang mengaku merupakan seorang petugas atau pejabat dari otoritas pariwisata Thailand.
Biasanya, mereka memberikan informasi palsu kepada turis bahwa transportasi yang ingin digunakan sudah penuh. Mereka akan menawarkan alternatif kendaraan lain dengan harga diskon.
Turis yang terjebak, secara tidak langsung menggunakan kendaraan yang sudah rusak atau tidak laik digunakan dan terlanjur harus membayar ekstra. Sekadar info, pejabat pariwisata di Thailand tidak pernah memiliki toko atau berada di jalanan menawarkan hal-hal tertentu kepada turis.
(wiw)