Thailand Marak Turis Kena Scam, Kenali Modusnya agar Tak Jadi Korban

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jan 2024 14:00 WIB
Agar sebagai turis tidak menjadi korban penipuan di Thailand, ada baiknya perlu mengetahui modus-modus apa saja yang biasanya terjadi.
Kehidupan malam di Thailand. (AFP Photo / Roberto Schmidt)

Penipuan atraksi wisata

Hati-hati ketika kamu didatangi warga lokal di tempat-tempat wisata. Warga lokalin biasanya bersikap sangat ramah, berbasa-basi menanyakan lama kunjungan dan asal negara, serta tempat wisata seperti apa yang dinginkan.

Penipuan ini berbalut penawaran atraksi wisata. Warga lokal itu biasanya kemudian mengajak turis ke satu titik dan berbohong bahwa atraksi wisata itu tutup lalu menawarkan turis naik tuk-tuk ke tempat atraksi yang lebih bagus. Padahal, tempat yang dimaksud penipu itu tidak ada atau membawa turis ke tempat perbelanjaan. Ada baiknya kamu menyewa jasa pemandu tur dari penyedia jasa resmi.

Pencopetan atau pencurian

Aksi ini memang cenderung umum terjadi di seluruh negara dengan destinasi wisata yang menarik dan populer. Misalnya, jika ada sekelompok anak menawarkan jajanan berupa camilan, rokok atau suvenir, Turis patut waspada dengan barang bawaan di kantong dan tas. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya pencurian pada barang berharga Anda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamu juga harus waspada ketika menaiki kendaraan terbuka, seperti motor atau tuk-tuk. Pencuri ada yang menggunakan motor dan sewaktu-waktu bisa merampas barang bawaan kamu dalam sekejap.

Memberi makan burung

Meski umum terjadi di destinasi wisata di berbagai negara, kamu juga harus jeli akan modus ini. Jika berada di kawasan Grand Palace di Bangkok, Anda mungkin akan ditawari oleh seseorang sekantung kecil jagung, secara cuma-cuma, dan mempersilakan kamu untuk memberi makan burung-burung merpati di sana. Jika terjadi, kamu lebih baik menolak tawaran itu karena nantinya pelaku akan meminta bayaran pakan jagung tersebut dengan harga yang sangat mahal.

Pejabat pariwisata palsu

Apabila sedang mencari kereta, bus, atau transportasi umum lainnya, bisa saja kamu dihampiri oleh orang yang mengaku merupakan seorang petugas atau pejabat dari otoritas pariwisata Thailand.

Biasanya, mereka memberikan informasi palsu kepada turis bahwa transportasi yang ingin digunakan sudah penuh. Mereka akan menawarkan alternatif kendaraan lain dengan harga diskon.

Turis yang terjebak, secara tidak langsung menggunakan kendaraan yang sudah rusak atau tidak laik digunakan dan terlanjur harus membayar ekstra. Sekadar info, pejabat pariwisata di Thailand tidak pernah memiliki toko atau berada di jalanan menawarkan hal-hal tertentu kepada turis.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER