Suzuki adalah wakil ketua kelompok yang menuntut agar perempuan diizinkan mengambil bagian dalam festival tersebut. Dia bermaksud menggunakan perannya dalam acara tersebut untuk mendoakan keselamatan keluarganya dan orang-orang yang terkena dampak Semenanjung Noto akibat gempa bumi.
Sumie Kawakami, seorang instruktur di Universitas Yamanashi Gakuin, yang berfokus pada isu-isu perempuan dan gender, mengatakan bahwa dia terkejut namun senang dengan keputusan kuil tersebut.
Kawakami menambahkan bahwa dia berharap ini akan menjadi langkah pertama agar perempuan diizinkan mengambil bagian dalam setiap hal dari perayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat senang mendengarnya dan ini merupakan pertanda baik bahwa Jepang sedang bergerak maju, meski tentu saja hal ini sudah lama tertunda," kata Kawakami.
"Ada bidang kehidupan lain di Jepang di mana perempuan tidak diizinkan untuk berpartisipasi, seperti larangan perempuan masuk ke ring sumo 'dohyo', dan menurut saya agama Shinto cukup membatasi perempuan," tambahnya.
Akar dari Festival Hadaka Matsuri berawal dari masa ketika masyarakat lokal yang percaya takhayul ingin mendapatkan keberuntungan di tahun depan, terutama pada saat terjadi wabah penyakit dan terkena penyakit umum lainnya. Laki-laki setempat akan berkumpul di kuil di kota yang tadinya sepi itu pada pagi hari untuk memulai ritual hari itu.
Para pria hanya akan mengenakan cawat "fundoshi" putih dan bandana berwarna saat mereka berparade keliling kota, saling melempar ember berisi air dingin, meneguk sake agar tetap hangat, dan membawa kuil portabel di atas tiang bambu panjang yang dihiasi pita. Ketika orang-orang yang bersuka ria akhirnya sampai di kuil pada sore hari, mereka memanggil shin-otoko untuk muncul.
Menurut legenda setempat, pria terpilih akan menyendiri selama berhari-hari menjelang acara tersebut, dan menghabiskan waktu dalam doa. Pada hari festival, dia dicukur dari ujung kepala sampai ujung kaki, ditelanjangi, dan akhirnya dikirim ke kerumunan orang di sekitar kuil.
(wiw)