Tiga orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 meninggal saat bertugas karena kelelahan.
Dokter memberikan penjelasan terkait hal ini.
Jelang hari Pemilu 2024, sebanyak empat anggota KPPS dilaporkan meninggal. Baru-baru ini, sebanyak dua anggota KPPS dan satu ketua KPPS meninggal saat menjalankan tugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua anggota KPPS ini adalah Satriawan, anggota KPPS TPS 86 Kelurahan Sindang Sari, KabupatenTangerang, Banten dan DulHanan, ketua KPPS TPS 18 Desa Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sedangkan Ketua KPPS yang meninggal adalah Ketua KPPS TPS 70 di Rawabinangun, Koja, Iyos Rusli.
Satriawan diketahui memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau hipertensi dan Iyos disebut punya masalah diabetes.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A. Damay menuturkan sebenarnya kelelahan atau tubuh terlalu lelah tidak memicu kematian.
"Mungkin lelah atau istilah awamnya 'tepar' paling bikin seseorang tidak enak badan atau mudah terserang infeksi. Kalau sampai meninggal mendadak maka utamanya pasti ada penyakit sebelumnya yang tidak diketahui," jelas Vito via pesan singkat pada CNNIndonesia.com, Kamis (15/2).
Dia berkata kematian mendadak paling sering akibat masalah jantung.
Salah satu anggota KPPS yang meninggal memang memiliki riwayat hipertensi. Menurut Vito, hipertensi merupakan faktor utama penyebab serangan jantung.
"Orang hipertensi kalau kelelahan akan memicu akselerasi tekanan darah tinggi [sehingga] memicu stroke pendarahan atau serangan jantung," imbuhnya.
(els/chs)