Kehamilan Kembar Ternyata Punya Risiko Lebih Tinggi, Kenapa?

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mar 2024 12:30 WIB
Hamil kembar ternyata merupakan salah satu jenis kehamilan berisiko tinggi yang bisa mengancam nyawa ibu maupun bayi. Mengapa demikian?
Ilustrasi. Dokter menyebut hamil kembar termasuk kategori kehamilan yang berisiko tinggi. (iStockphoto/janulla)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Mengetahui janin di dalam kandungan ternyata kembar bagi sebagian besar orang dianggap hal yang membahagiakan, lucu, dan menyenangkan. Tapi ternyata, hamil kembar adalah salah satu jenis kehamilan berisiko tinggi yang bisa mengancam nyawa ibu maupun bayi.

Mengapa demikian?

Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, Novan Satya Pamungkas mengatakan hamil kembar memang berbahaya bagi ibu dan janin. Pasalnya, hamil kembar sebenarnya bukan kondisi hamil normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahim perempuan, kata Novan didesain atau diciptakan untuk menampung satu janin saja. Ketika perempuan tersebut hamil kembar, maka rahim 'terpaksa' harus menampung dua atau bahkan tiga janin sekaligus.

"Kalau dilihat tentu kehamilan kembar ini bukan keadaan fisiologis. Kasihan bayinya harus berbagi di ruang sempit karena rahim itu didesain hanya untuk satu bayi saja," kata dia saat diskusi media bersama RSPI di Penang Bistro, Kebayoran, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Kondisi ini kata Novan tentu bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan, bukan hanya untuk janin tapi juga untuk ibu yang tengah hamil. Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa dialami perempuan yang hamil kembar:

1. Prematur

Salah satu komplikasi yang paling sering terjadi adalah lahir tidak cukup bulan atau prematur. Hal ini terjadi karena dorongan bayi di rahim lebih kuat untuk segera dikeluarkan.

2. Nutrisi dan gizi harus lebih banyak

Perjuangan perempuan yang mengalami hamil kembar juga jauh berbeda dengan wanita yang hamil biasa. Sebab, perempuan tersebut harus memastikan kedua bayi mendapat asupan gizi dan nutrisi yang cukup, terutama zat besi.

"Zat besi sangat dibutuhkan. Gunanya agar tumbuh kembang janin bisa berjalan dengan baik. Karena ada lebih dari satu janin, maka kebutuhannya juga dua kali lipat," kata dia.

3. Mual muntah lebih parah

Ilustrasi perempuan muntahIlustrasi. Salah satu masalah kesehatan yang dialami ibu yang hamil kembar adalah mual dan muntah lebih parah. (iStock/vadimguzhva)

Bukan cuma soal kebutuhan gizi, perempuan yang mengalami hamil kembar juga bisa mengalami mual dan muntah dua kali lebih parah dibandingkan dengan yang hamil biasa.

4. Risiko preeklamsia

Preeklamsia juga berisiko dialami oleh perempuan dengan kehamilan kembar. Preeklamsia adalah kondisi saat tekanan darah tinggi.

Ibu hamil kembar mengalami preeklamsia, kemungkinan karena kondisi mental atau stres yang berlebihan hingga bawaan darah tinggi sejak sebelum hamil lebih rentan kambuh.

5. Masalah berat badan bayi

Kata Novan, jarang sekali bayi kembar yang lahir dengan berat badan normal. Biasanya mereka lahir dengan berat badan kurang dari tiga kilogram.

Penyebabnya karena bayi kembar harus berbagi rahim, nutrisi, dan berbagai kebutuhan hidup selama di dalam kandungan. Selain itu, rata-rata ibu yang hamil kembar juga harus melahirkan dengan cara caesar.

"Jarang sekali bayi kembar lahir dengan berat badan normal. Pasti selalu di bawah 2,5 kilogram," katanya.

(tst/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER