Angka Harapan Hidup Naik Drastis, Singapura Masuk Blue Zone 2.0

CNN Indonesia
Senin, 01 Apr 2024 15:45 WIB
Meskipun terkenal dengan negara beraturan ketat dan 'banyak aturan,' tapi mereka masuk menjadi salah satu negara paling sehat, bahagia, dan berumur panjang.
Meskipun terkenal dengan negara beraturan ketat dan 'banyak aturan,' tapi mereka masuk menjadi salah satu negara paling sehat, bahagia, dan berumur panjang.(Istockphoto/KatarzynaBialasiewicz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Singapura dianggap sebagai blue zone 2.0. Meskipun terkenal dengan negara beraturan ketat dan 'banyak aturan,' tapi mereka masuk menjadi salah satu negara paling sehat, bahagia, dan berumur panjang. 

Hal ini dibuktikan dengan data angka harapan hidup yang meningkat selama 20 tahun terakhir. Pada tahun 1960, rata-rata orang di Singapura bisa hidup sampai usia 65 tahun. 

Dari semua negara di dunia, negara ini menduduki peringkat nomor satu pada tahun 2019 untuk angka harapan hidup saat lahir, yaitu 84,9 tahun, enam tahun lebih lama dibandingkan Amerika Serikat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang lebih penting lagi, warga Singapura menempati peringkat nomor satu dalam hal harapan hidup sehat dan memiliki tingkat kematian kardiovaskular terendah di dunia serta sistem layanan kesehatan terbaik.

Di Singapura, jumlah orang berusia seratus tahun di pulau ini meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir, dari 700 menjadi 1.500 orang. Selain itu, jumlah pria dan wanita yang mencapai usia 80-90 tahunan juga meningkat.

Mengutip Blue Zones, Singapura merupakan negara persimpangan perdagangan dan budaya yang sibuk dan para pemimpinnya sejak awal berupaya menciptakan lingkungan yang sehat dan sejahtera. Bahkan, Anda mungkin menyebutnya sebagai zona biru 2.0.

Sebenarnya, masyarakat Singapura secara umum tergolong cukup sehat. Dalam indeks tahunan negara-negara tersehat di dunia yang dikeluarkan Bloomberg, Singapura selalu berada di peringkat 10 besar.

Dibandingkan dengan Amerika Serikat, yang berada di peringkat ke-35 pada indeks tahun 2022, Singapura yang berada di peringkat ke-8. Mereka menghabiskan sebagian kecil dari PDB-nya untuk layanan kesehatan, bahkan untuk negara-negara tersehat di dunia meskipun mereka berhasil memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 92 persen penduduknya.

"Seperti banyak lembaga kesehatan masyarakat lainnya, kami fokus pada pendidikan pada awalnya," kata Shyamala Thilagaratnam, Outreach Director Health Promotion Board Singapura.

"Tetapi hal itu tidak berjalan sebaik yang diinginkan. Jadi kami memutuskan untuk mengubah lingkungan, untuk membuat pilihan yang sehat menjadi lebih mudah."

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER