JELAJAH JALUR SUMATERA 2024

'Harta Karun' Itu Tersimpan dalam Rumah Limas di Sudut Kota Palembang

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Apr 2024 09:30 WIB
Rumah Limas adalah rumah tradisional Sumsel berbentuk limas yang dibuat dengan gaya panggung berbahan kayu tertentu. Rumah Limas memiliki filosofinya sendiri.
Rumah Bari tertua di Palembang, Sumatera Selatan. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Keluarga Bajumi Wahab dan Sayyidah memiliki tujuh orang anak di mana empat anak di antaranya laki-laki dan tiga anak lainnya perempuan. Tapi, yang masih hidup kini tinggal tiga orang.

Salah satu yang menyita perhatian kami adalah keberadaan kamar dengan kasur dan bantal warna-warni, yang menurut Taufik merupakan kamar khusus bagi anak perempuan di keluarga yang menjadi pengantin baru. Kamar ini terletak di bagian ketiga rumah.

"Ini disebut kamar pengantin, untuk putrinya, anak perempuan. Jadi istilahnya setelah menikah, tidur di sini. Malam pertamanya di kamar ini," jelas Taufik kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masing-masing kamar di rumah ini masih terdapat ranjang-ranjang besi yang usianya pun sudah sangat tua, tapi terlihat sangat terawat. Sementara itu, di bagian terakhir rumah ini ada kamar sang nenek, yang letaknya dekat dapur dan ruang makan. Dalam hal ini, nenek yang mengatur segalanya di rumah, terutama soal keperluan dapur.

Pada bagian atas dinding kayu tua dekat kamar depan, tampak tulisan arab gundul dengan angka 1893, tapi Taufik menerangkan bahwa itu bukan tahun di mana Rumah Bari ini dibangun.

Angka itu hanya menginformasikan pada tahun tersebut Rumah Bari ini direnovasi. "Rumah ini sudah ada sebelum itu (tahun 1893). Sayangnya, saya tidak tahu pasti kapan rumah ini pertama kali dibangun," ucapnya.

Tampak luar dan dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. Rumah Limas Bari yang didirikan oleh keluarga H.Bayumi ini sangat direkomendasikan sebagai tempat wisata karena mengandung banyak makna filosofis yang terdapat di setiap bangunan rumahnya. CNN Indonesia/Safir MakkiKamar untuk malam pertama pengantin di dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Tonggak-tonggak rumah ini berasal dari Kayu Onglen atau Kayu Ulin, sedangkan dindingnya berbahan Kayu Merbau. Sebagian besar masih asli, yang berarti kayu-kayu itu pun berusia ratusan tahun.

Demikian pula dengan benda-benda di Rumah Bari ini seperti lemari, teko, kotak penyimpanan, lampu, ukiran, kain, keramik, alat tenun, gong, lukisan, dan yang lainnya, semua berusia ratusan tahun atau setidaknya mendekati.

Jika dilihat seksama, banyak barang kuno di rumah ini yang memiliki ornamen khas Tiongkok. Konon, barang-barang itu sebagian di antaranya merupakan hadiah untuk Bajumi Wahab dari saudagar-saudagar Tiongkok.

Bagi pencinta sejarah dan barang antik atau benda kuno, mungkin berada di rumah ini seperti menjadi anak kecil yang masuk ke taman bermain yang menyenangkan. Salah satu benda yang ikonik adalah lukisan besar bergambar dua ekor bangau dengan cap asli tulisan Mandarin. Lukisan ini hanya ada tiga di dunia.

Tapi, yang patut disayangkan adalah minimnya informasi sejarah dari Rumah Bari ini, termasuk asal usul yang valid dari benda-benda kuno dan antik yang terdapat di dalamnya. Rumah yang merupakan warisan keluarga ini juga belum menjadi cagar budaya, meskipun usianya telah mencapai ratusan tahun.

Tampak luar dan dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. Rumah Limas Bari yang didirikan oleh keluarga H.Bayumi ini sangat direkomendasikan sebagai tempat wisata karena mengandung banyak makna filosofis yang terdapat di setiap bangunan rumahnya. CNN Indonesia/Safir MakkiRuang makan keluarga dan alat tenun di dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Perlu diketahui Rumah Bari ini masih milik pribadi keluarga besar alm. H. Bajumi Wahab, sehingga apabila wisatawan atau sejarawan yang ingin berkunjung dan mempelajari rumah ini, mesti meminta izin terlebih dahulu. Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, rumah ini kabarnya sempat cukup ramai dikunjungi wisatawan, terutama dari mancanegara. 

Kekayaan budaya Sumatera Selatan tersimpan rapi di dalam Rumah Bari ini. Pihak keluarga Bajumi Wahab sendiri disebut masih menggali informasi sejarah dari berbagai hal tentang rumah ini serta isinya. Jika kalian tertarik berkunjung, jangan lupa untuk menghubungi pihak keluarga terlebih dahulu ya. 



(wiw)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER