JELAJAH JALUR SUMATERA 2024

Melihat Masjid Muhammadan Kota Tua Padang sebagai Permata Tersembunyi

CNN Indonesia
Kamis, 11 Apr 2024 17:40 WIB
Masjid Muhammadan berdiri 1843 dan ditetapkan menjadi cagar budaya di Kota Padang, Sumatera Barat. Masjid ini terletak di Jl. Pasar Batipuh No.19.
Masjid Muhammadan, masjid yang dibangun warga keturunan India di Kota Padang dan sudah ada sejak 1843. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Warga keturunan India di Kota Tua Padang jumlahnya semakin berkurang. Hal itu karena sebagian di antaranya mereka telah merantau ke kota-kota lain. Musthafa mengatakan, jumlah warga keturunan India sekarang yang tinggal di kawasan Kota Tua Padang barangkali tidak sampai 100 orang.

"Sudah banyak yang pindah, rumah di sini dijual. Ada yang anak-anaknya tinggal di kota lain, di Palembang, Medan, macam-macam. Tapi kalau Idulfitri mereka banyak pulang ke sini. Ramai di sini kalau Idulfitri," tuturnya.

Momen lain yang membuat banyak warga keturunan India mendatangi Masjid Muhammadan adalah tradisi Serak Gulo, yang hanya digelar sekali dalam setahun. Serak Gulo merupakan tradisi turun-temurun yang digelar warga keturunan India muslim di Kota Padang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi langka ini digelar setiap tanggal 1 Jumadil Akhir dalam kalender penanggalan Islam. Kegiatan ini berlangsung meriah dan dihadiri banyak warga untuk memperebutkan sekantong gula yang ditabur dari atap Masjid Muhammadan, sebelum masuknya waktu Salat Magrib.

Salah satu pengurus Masjid Muhammadan, Saf, menjelaskan bahwa Serak Gulo diikuti oleh warga yang niat bernazar. Yang unik, bukan hanya warga muslim keturunan India yang mengikuti tradisi ini, warga keturunan Tionghoa bahkan turut serta.

Masjid Muhammadan terletak di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Masjid ini merupakan peninggalan komunitas Muslim keturunan India di Padang dan kemungkinan berdiri pada abad ke-19. CNN Indonesia/Safir MakkiMasjid Muhammadan terletak di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Masjid ini merupakan peninggalan komunitas Muslim keturunan India di Padang dan kemungkinan berdiri pada abad ke-19. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Di Kota Tua Padang, warga keturunan India, Tionghoa, dan masyarakat asli Minangkabau hidup harmonis berdampingan. Ketika tradisi Serak Gulo tiba, semua orang dari berbagai etnis berkumpul memeriahkannya. Di Indonesia, tradisi Serak Gulo yang ada di Kota Padang.

"Gulanya sampai berton-ton. Jadi orang yang menazar nih, bawa 5 kilogram gula atau 10 kilogram gula, dibungkus-bungkus dari rumah dibawa ke mari. Ini tradisi budaya bukan agama. Siapa saja boleh ikut bernazar. Tradisi ini belum lama juga dapat piagam dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Saf kepada CNNIndonesia.com.

"Gula yang terkumpul, kemudian dimasukkan ke dalam kain perca kecil sebelum dibagikan ke masyarakat yang telah berkumpul di depan masjid. Sudah dari dulu Serak Gulo ada, tradisi ratusan tahun, kita di sini melanjutkan saja lagi," ucapnya.

Pada 25 Oktober 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI telah menganugerahi tradisi Serak Gulo sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Terakhir, Serak Gulo digelar pada Desember tahun lalu.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER