Spot melihat bunga sakura banyak dijumpai di area publik, taman dan tepi sungai. Ada pula pohon-pohon sakura yang dirawat dengan baik di kuil dan wihara Shinto.
Meski terbuka buat umum, Anda perlu mengikuti aturan yang dipasang di lokasi seperti, dilarang merokok, buang sampah sembarangan, berteriak. Lokasi ini tidak disarankan pula untuk piknik.
Melansir dari Tokyo Treat, kalau mau makan sebaiknya keluar dulu dari lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mematahkan dahan apalagi memanjat pohon sakura sangat dilarang dan dianggap tidak sopan. Bunga sakura begitu halus dan ringkih sehingga cukup dinikmati dari jarak tertentu.
Piknik memang cara terbaik untuk menikmati sakura. Disarankan untuk memperhatikan lingkungan sekitar sebab ada banyak rombongan yang lokasi.
Selain itu, jangan lupa bawa setidaknya tiga kantong sampah. Kantong pertama untuk sampah umum, kantong kedua untuk kaleng dan kantong satu lagi untuk botol kaca dan plastik.
Beberapa tempat tidak memiliki akses tempat sampah sehingga persiapan perlu dilakukan.
Aturan berfoto biasanya cukup ketat di area sakral sehingga Anda sangat dianjurkan untuk membaca papan aturan setempat.
Selebihnya, ambil gambar sakura dari jarak aman tanpa menghalangi pandangan orang lain. Kemudian hargai privasi orang lain dengan tidak mengambil gambar orang atau peliharaan mereka tanpa izin.
Kadang orang membawa serta peliharaan mereka dan tak bisa dimungkiri Shiba inu memang menggemaskan. Sebaiknya Anda meminta izin sebelum mengambil gambar.
"Shashin wo totte mo ii desu ka?" (Bolehkah saya mengambil fotonya?)
Ada pula versi sederhananya "Shashin ii desu ka?" (Foto, oke?).
(els/end)