Gelombang boikot terhadap berbagai merek dagang yang yang mendukung Israel masih terus terjadi di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia. Kali ini, gelombang boikot mengincar industri kecantikan.
Di Indonesia, merek kecantikan milik raksasa kosmetik asal Prancis L'Oreal dan The Body Shop ditolak. Banyak orang memilih alternatif kosmetik China dan lokal.
Asisten penjualan Watsons di Medan, Sumatera Utara Phany telah memperhatikan adanya perubahan cara pelanggan dalam berbelanja kosmetik dalam beberapa waktu terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada seorang wanita yang telah menggunakan produk L'Oreal selama lebih dari satu dekade, namun dia berkata bahwa dia tidak akan pernah menggunakannya lagi dan beralih ke merek lokal lainnya," kata Phany, mengutip South China Morning Post.
Perilaku ini mencerminkan perubahan yang lebih luas di tengah masyarakat. Banyak orang punya kepedulian terhadap boikot-memboikot produk-produk yang dianggap berafiliasi dengan Israel.
Phany mengatakan, merek kecantikan La Roche Posay dan Cerave yang berbasis di New York, Amerika Serikat, paling terkena dampaknya. Merek-merek tersebut dimiliki oleh raksasa kecantikan L'Oreal yang telah bermitra dengan perusahaan-perusahaan Israel.
Produk Vaseline yang dimiliki Unilever juga mengalami penurunan penjualan. Unilever memang dianggap memiliki hubungan dagang dengan Israel, sehingga banyak yang juga memboikot berbagai merek keluaran perusahaan itu, termasuk Vaseline.
Kini, kata Phany, banyak pelanggaran yang beralih ke merek lain. Misalnya ke Skintific buatan China dan merek lokal Wardah di tengah ramai seruan boikot produk Israel.
Bukan hanya Phany, asisten penjualan The Body Shop Medan, Hera menceritakan pengalaman serupa. Tak sedikit yang langsung bertanya kenapa banyak pelanggan yang menghindari merek tersebut.
"Beberapa orang bertanya kepada saya apakah benar The Body Shop pro-Israel. Kami mengatakan kepada mereka bahwa hal itu tidak benar dan [The Body Shop] tidak mendukung konflik di Palestina dengan cara apa pun," kata dia.
![]() |
The Body Shop didirikan di Inggris pada 1976 oleh konglomerasi kecantikan L'Oreal. The Body Shop kemudian dijual ke Natuna & Co asal Brasil pada 2017 lalu.
Selanjutnya, pada November 2023, Natuna & Co menjual The Body Shop ke perusahaan ekuitas swasta asal Jerman, Aurelius.
The Body Shop Indonesia, yang dipimpin oleh aktivis dan pengusaha Suzy Hutomo, mengatakan telah menyumbangkan Rp1 miliar untuk bantuan Gaza.
Hera juga membenarkan bahwa The Body Shop terus mengumpulkan donasi sebagai upaya bantuan terhadap Gaza. Ia berharap, upaya yang dilakukannya dapat meringankan kekhawatiran pelanggan.
"Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja," katanya.
(tst/asr)