ANALISIS

Overtourism atau Bukan, Bali Harus Berbenah

Windi Wicaksono | CNN Indonesia
Selasa, 23 Apr 2024 09:00 WIB
Bali belakangan menjadi sorotan karena dianggap mengalami overtourism, tapi klaim itu dibantah, karena yang terjadi adalah ketidakmerataan penyebaran wisatawan.
Pantai Kuta, Bali, tampak dipenuhi wisatawan. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Anom juga menyoroti penginapan yang berada di Bali, baik hotel maupun villa, yang menurut dia pembangunannya sudah kelebihan, terutama di Bali selatan. Malah dia menyebut banyak vila bodong milik orang asing dan orang lokal yang disewakan tanpa membayar pajak.

Hal ini juga sangat mempengaruhi tingkat hunian hotel dan kemacetan di beberapa daerah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, di Bali terdapat 541 hotel yang terdiri dari semua kelas (dari bintang 1 sampai 5). 

"Di Bali Selatan, ruang terbuka itu makin lama makin berkurang sehingga resapan air berkurang, terlalu banyak pembangunan di Bali Selatan baik untuk industri pariwisata dan lainnya," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari berbagai kondisi tersebut, mungkin klaim Bali mengalami overtourism atau tidak bukan lagi sesuatu yang perlu diperdebatkan lebih lanjut. Hal yang mutlak adalah Bali memang butuh berbenah.

Perbaikan infrastruktur di Bali menjadi mendesak. Anom juga menyoroti masalah drainase di Bali selatan yang kurang baik, karena baru hujan sebentar sudah menyebabkan banjir luar biasa di Kuta. Selain itu, Anom menilai jalanan juga banyak yang rusak di Denpasar dan pengelolaan sampah di Bali juga masih kurang.

Pungutan pajak turis asing yang masuk Bali sebesar Rp150 ribu per orang, bisa dimanfaatkan memperbaiki infrastruktur di Pulau Dewata, setidaknya mengatasi kemacetan di Bali selatan hingga untuk pengelolaan sampah yang lebih baik.

"Jalan lingkar perlu diselesaikan di Bali selatan untuk atasi macet. Ada rencana kereta api, LRT, itu harus cepat diwujudkan supaya mempermudah transportasi wisatawan. Jangankan wisatawan, kami orang lokal saja kecewa soal macet ini," ujar Anom.

Kendati Bali secara keseluruhan enggan disebut mengalami overtourism, setidaknya tanda-tandanya terlihat di Bali bagian selatan. Langkah-langkah yang diambil beberapa destinasi di luar negeri dalam mengatasi overtourism barangkali bisa ditiru. Salah satunya Amsterdam di Belanda, yang melarang pembangunan hotel baru sebagai langkah strategis memerangi pariwisata massal.

"Tujuan kami adalah menjaga Amsterdam tetap layak huni bagi warga dan pengunjung. Ini berarti mengambil langkah-langkah untuk mencegah overtourism, termasuk tidak membangun hotel baru dan membatasi jumlah wisatawan yang menginap di hotel menjadi tidak lebih dari 20 juta per tahun," kata pemerintah kota dalam sebuah penyataan yang dilansir dari CNN International.

Langkah yang dilakukan Bhutan dalam mencegah overtourism dan menyaring wisatawan yang datang ke negara mereka juga bisa diteladani. Visa Bhutan bisa diperoleh setelah wisatawan membayar tarif harian, sesuai masa kunjungannya. Tarif harian ini beragam, tergantung kapan waktu berkunjung wisatawan ke Bhutan.

Menparekraf Sandiaga juga telah menyatakan bakal melakukan sejumlah pendekatan supaya wisatawan bisa menyebar ke seluruh Bali, tidak menumpuk di Bali selatan dan lebih terdistribusi ke Bali barat, utara, dan timur. Sandiaga melihat peluang itu ada dengan pendekatan ecotourism.

Terlepas dari ide, rencana, dan solusi mengenai memperbaiki pariwisata di Bali ini, semua hanya bisa terwujud dengan eksekusi di lapangan dan implementasi nyata dari pengambil kebijakan, bukan sekadar lip service.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER