Sempat Tertunda, Penghalang Spot Foto Gunung Fuji Akhirnya Dipasang

CNN Indonesia
Rabu, 22 Mei 2024 14:30 WIB
Dewan kota Fujikawaguchiko di Jepang memutuskan untuk memblokir pemandangan Gunung Fuji yang paling populer dengan layar hitam sepanjang 66 kaki (20 meter)
Pemasangan layar penghalang spot foto Gunung Fuji di Fujikawaguchiko, Jepang. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kota Fujikawaguchiko di Jepang akhirnya memasang layar hitam raksasa untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji, sebagai reaksi terhadap popularitas besar kota tersebut di Instagram dan platform media sosial lainnya.

Dewan kota memutuskan untuk memblokir pemandangan Gunung Fuji yang paling populer dengan layar hitam sepanjang 66 kaki (20 meter), yang dipasang pada Selasa (21/5). Pemasangan itu tertunda sedikit dari jadwal semula, yaitu di awal Mei 2024 karena keterlambatan pengiriman material.

"Sangat disesalkan bahwa kami harus mengambil tindakan seperti itu," kata seorang pejabat setempat bulan lalu seperti yang dikutip dari CNN, Selasa (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi ini menjadi sangat buruk sehingga bisnis yang tidak ada hubungannya dengan pariwisata pun ikut merasakan dampaknya. Turis berbondong-bondong datang untuk berfoto di salah satu kawasan Kota Fujikawaguchiko, karena punya spot foto dengan pemandangan Gunung Fuji yang menakjubkan.

Salah satunya adalah Klinik Gigi Ibishi, yang terletak di gedung sebelah tempat berfoto. Menurut klinik tersebut, karyawan dan pasien mereka harus berurusan dengan pelecehan yang dilakukan oleh para turis.

"Ada serangkaian aktivitas ilegal yang mengganggu seperti meninggalkan sampah, masuk tanpa izin, merokok, makan di tempat parkir atau di bawah atap rumah pribadi, dan masuk tanpa izin ke atap, yang sering kali berujung pada panggilan ke polisi," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh klinik tersebut.

Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa tempat berfoto tersebut menarik banyak wisatawan dari pagi hingga larut malam. Penduduk setempat yang ingin memperingatkan mereka karena perilaku buruknya tidak bisa karena terhalang bahasa.

Klinik Gigi Ibishi mengonfirmasi bahwa mereka adalah salah satu bisnis yang meminta pejabat Fujikawaguchiko untuk menangani masalah ini.

Sejak Jepang membuka kembali pintunya untuk turis asing pasca pandemi, fenomena wisatawan balas dendam telah membanjiri negara ini.

Pada Maret dan April 2024, lebih dari tiga juta orang berkunjung ke Jepang, dengan banyak di antaranya memilih untuk mengunjungi Fujikawaguchiko hanya untuk berfoto, tanpa memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan kepada kota.

Tidak ada uang yang masuk dari tiket masuk, tiket masuk museum, atau biaya hotel untuk menyeimbangkan kerusakan yang disebabkan oleh ribuan pengunjung atau erosi, sampah dan masalah lalu lintas yang mereka bawa.

"Saya telah melihat orang-orang berjalan di jalan raya, orang-orang yang menggunakan skuter elektronik tanpa mengikuti peraturan lalu lintas dan mengalami kecelakaan. Ada banyak kecelakaan yang melibatkan turis asing baru-baru ini," kata seorang warga lokal pekerja industri pariwisata, Haruhito Tsuchiya.

Yang terjadi di Fujikawaguchiko adalah persoalan overtourism telah menjadi masalah global, yang mempengaruhi destinasi dari Paris hingga Hawaii. Namun, kasus Fujikawaguchiko unik karena bukan atraksi khusus yang menarik pengunjung, melainkan hanya spot atau sudut pandang untuk berfoto dengan latar Gunung Fuji yang indah, di mana lokasinya berada di depan sebuah toko swalayan Lawson.

(anm/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER