PEKAN ASI SEDUNIA

Busui Wajib Tahu! Jangan Langsung Beri Anak Sufor saat ASI Seret

CNN Indonesia
Kamis, 01 Agu 2024 12:45 WIB
Susu formula (sufor) sering jadi jalan pintas ibu saat produksi ASI dirasa tidak cukup. Namun sebenarnya pemberian sufor tidak bisa sembarangan.
Ilustrasi. Susu formula sering kali jadi jalan pintas ibu menyusui saat produksi ASI dirasa kurang atau seret. (Istockphoto/ Petrunjela)
Jakarta, CNN Indonesia --

Susu formula (sufor) sering jadi jalan pintas ibu saat produksi ASI dirasa tidak cukup. Namun sebenarnya pemberian sufor tidak bisa sembarangan.

Ibu kerap menghadapi aneka tantangan selama menyusui. Tak jarang produksi ASI dirasa sedikit, kurang lancar sehingga anak kurang terpenuhi asupannya.

Jika menemukan masalah seperti ini, Sekjen Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Lianita Prawindarti menegaskan agar ibu tidak serta merta menggunakan jalan pintas berupa pemberian sufor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggunaan susu formula tanpa indikasi medis, karena ASI kurang, enggak cukup, lalu banting setir pakai formula, biasanya jadi pintu gerbang terhentinya menyusui," kata Lianita dalam webinar Pekan Menyusui Sedunia 2024 bersama AIMI, Rabu (31/7).

Dia berkata ketika ada masalah menyusui, kunci utamanya tetap mencari bantuan konselor menyusui atau dokter laktasi.

Berkonsultasi dengan ahlinya membantu ibu menemukan akar permasalahan lalu merumuskan solusi.

Lianita menjelaskan ASI kurang lancar biasanya ada dua kemungkinan yakni,

1. Persepsi ibu, ibu kerap menggunakan indikator produksi ASI yang tidak tepat misal, payudara lembek dianggap produksi ASI sedikit, bayi menempel terus berarti ASI sedikit dan persepsi-persepsi lain.

2. Masalah produksi, hal ini musti dicari tahu bersama ahlinya.

"Jika pun setelah ketemu konselor atau dokter laktasi bayinya butuh suplementasi atau bantuan asupan lain, maka itu harus diputuskan juga oleh ahlinya. Bukan dengan inisiatif orang tua," imbuhnya.

Dokter atau konselor akan menentukan kebutuhan, handling system dan penyajian yang tepat baik itu berupa ASIP donor atau sufor. Semua dilakukan dalam rangka proses perbaikan menyusui.

Saran dari ahli diharapkan tidak mengganggu proses menyusui yang sebenarnya dan tidak membuat ibu gagal membenahi proses menyusuinya.

"Suplementasi atau pemberian asupan tambahan yang benar dijalankan dalam koridor proses perbaikan menyusui," katanya.

(els/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER