Pola makan tertentu bisa meningkatkan risiko demensia. Beberapa makanan pemicu demensia berikut patut Anda batasi.
Demensia merupakan istilah yang merujuk pada sekumpulan gejala yang melibatkan penurunan kemampuan mengingat, berpikir, dan bersosial yang bisa sampai mengganggu kehidupan sehari-hari. Kondisi ini umumnya menyerang kelompok lanjut usia (lansia).
Kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan pikun. Padahal, pikun tak selalu berarti demensia. Pikun hanya menjadi salah satu gejala awal demensia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demensia sendiri disebabkan oleh kerusakan sel saraf otak di bagian tertentu. Kerusakan ini mengakibatkan munculnya gejala sesuai dengan area otak yang rusak.
Selain faktor usia, gaya hidup tidak sehat juga meningkatkan risiko demensia. Salah satu yang patut diperhatikan adalah pola makan.
Makanan-makanan tertentu dipercaya bisa ikut berkontribusi terhadap peningkatan risiko demensia.
Berikut beberapa makanan pemicu demensia, mengutip berbagai sumber.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Neurology menemukan, makanan olahan dapat meningkatkan risiko demensia.
Mengutip Prevention, penelitian ini memantau sekitar 10 ribu orang berusia rata-rata 51 tahun. Selama 10 tahun, para partisipan melaporkan makanan yang dikonsumsinya.
Hasilnya, mereka yang mengonsumsi 28 persen lebih kalori dari makanan olahan memiliki risiko demensia yang paling tinggi.
Makanan olahan sendiri dipercaya dapat memicu peradangan di otak yang bisa menyebabkan demensia.
Jadi, tak ada salahnya jika Anda mulai menghindari asupan makanan olahan seperti sosis, nugget, dan masih banyak lagi.
![]() |
Asupan minuman manis berlebih tak cuma memicu obesitas dan diabetes, tapi juga kerusakan otak. Mengutip Healthline, kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko demensia, bahkan pada mereka yang tidak terkena diabetes.
Asupan tinggi gula dapat memicu obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan diabetes. Kesemua masalah sindrom metabolik tersebut bisa meningkatkan risiko demensia.
Lemak trans bisa memberikan efek negatif terhadap kesehatan otak. Studi menemukan, orang dengan asupan lemak trans yang tinggi bisa meningkatkan risiko Alzheimer, penurunan memori, volume brain rendah, dan penurunan fungsi kognitif.
Gorengan sendiri dikenal sebagai camilan yang tinggi lemak trans. Hindari juga makanan yang digoreng lainnya secara berlebihan.
Saat dikonsumsi secara bijak, minuman beralkohol bisa saja berdampak positif. Tapi jika dikonsumsi berlebihan, masalah-masalah kesehatan bemunculan.
Asupan tinggi alkohol diketahui bisa menurunkan volume otak, perubahan sistem metabolisme, dan gangguan pada neurotransmitter yang penting untuk kesehatan otak.
Seorang pecandu alkohol akan mengalami defisiensi vitamin B1. Kondisi ini bisa memicu masalah pada otak Korsakoff's syndrome. Dari sana, gejala demensia pun akan muncul.
Sindrom Karsakoff bisa memicu penurunan memori, gangguan pada penglihatan, hingga kebingungan.
![]() |
Merkuri adalah senyawa kontaminan yang biasa ditemukan di laut. Beberapa jenis makanan boga bahari diketahui mengandung merkuri.
Dampak keracunan merkuri meliputi gangguan pada sistem saraf pusat dan neurotransmitter. Kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan otak.
Namun, bukan berarti semua ikan dari laut patut dihindari. Beberapa ikan memang mengandung merkuri, namun dengan kadar yang rendah dan tidak membahayakan.
Ikan jabad menjadi salah satu ikan yang paling tinggi merkuri.
Demikian beberapa makanan pemicu demensia yang patut Anda hindari demi masa tua yang sehat.