Konsumsi makanan yang tepat mampu jaga kesehatan. Namun kombinasi yang kurang pas, malah membawa efek sebaliknya.
Apa kombinasi makanan favorit Anda? Sejumlah makanan terbukti semakin nikmat saat dikonsumsi bersamaan seperti wine dan steak, bubur ayam dan kerupuk, juga singkong rebus dan parutan kelapa.
Hanya saja, sejumlah makanan berikut sebaiknya tidak dikombinasikan karena berpotensi bahaya buat kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menu sarapan bisa bervariasi apalagi saat berkesempatan travelling ke negara lain. Di negara Barat, sangat umum menyantap sarapan dengan menu telur dan bacon atau sosis goreng.
Terlihat klasik tapi sebenarnya tidak baik. Bacon dan telur mengandung tinggi protein yang membuat perut perlu waktu lama untuk mencerna.
Menu ini bisa memicu rasa tidak nyaman sehingga lebih baik ganti salah satu dari keduanya dengan buah segar atau sayur.
Keju dan kacang-kacangan sering ditemukan pada salad atau roti isi. Kombinasinya sekilas lezat dan menyenangkan, tetapi sesungguhnya bisa meninggalkan rasa 'penuh' akibat gas.
Akan lebih baik jika produk susu dikonsumsi secara terpisah atau agak berjarak dengan menu kacang-kacangan.
Makan sembari minum air putih ternyata bukan ide baik. Melansir dari First Cry, air cenderung melarutkan asam lambung yang penting untuk mencerna makanan.
Asam lambung yang encer bakal sulit untuk memecah makanan sehingga lambung perlu bekerja lebih keras untuk mencerna.
![]() |
Sebaiknya berikan jeda yang cukup antara minum susu dan konsumsi buah-buahan sitrus termasuk jeruk.
Buah-buahan sitrus tinggi asam, sementara susu tinggi gula alami atau laktosa. Kombinasi keduanya bisa memicu gas, kembung dan masalah pencernaan.
Melansir dari India Times, setidaknya beri waktu sekitar 20 menit setelah minum susu kalau ingin makan jeruk.
Lihat Juga : |
Pisang dan susu seperti memadukan dua pangan tinggi nutrisi. Keduanya dianggap menu sarapan yang mendukung aktivitas sehari-hari.
Hanya saja, kombinasi pisang dan susu bisa memicu rasa 'penuh' dan 'berat' di perut. Selain itu, porsi yang kurang tepat malah bisa memicu rasa lemas karena kelebihan kalori.
Kalau ingin dikonsumsi sebagai smoothie, jangan lupa tambahkan bubuk kayu manis atau bubuk pala untuk menghindari rasa tidak nyaman di perut.
Umumnya buah dijadikan makanan penutup setelah makan berat. Padahal ini bukan praktik yang disarankan.
Buah sebaiknya dikonsumsi terlebih dahulu sebelum makan berat sebab buah dicerna tubuh lebih cepat. Sementara itu, makan berat dengan kandungan protein, lemak, dan karbohidrat memakan waktu lama untuk dicerna.
Buah yang dikonsumsi setelahnya malah akan membuat gula pada buah bertahan lebih lama, berfermentasi sehingga memicu masalah perut.
![]() |
Segelas jus tampaknya berdampingan tepat dengan semangkuk sereal. Hal ini sebenarnya kurang pas.
Justru kandungan asam pada jus akan menghambat pemecahan karbohidrat dan memengaruhi aktivitas enzim.
(els/pua)