Tak Cuma Luka Fisik, KDRT Bisa Memicu Depresi buat Perempuan
Selebgram Cut Intan Nabila jadi korban kekerasan sang suami Armor Toreador. Usai dijadikan tersangka, Armor bahkan mengaku sudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya lebih dari lima kali sejak 2020.
KDRT merupakan tindakan tak terpuji yang bisa membawa dampak buruk bagi fisik maupun psikologis korbannya.
Luka fisik hanya secuil dari dampak KDRT. Istri atau perempuan harus menanggung luka psikis yang kerap tidak tampak dari luar.
Dampak psikis untuk korban KDRT
Berkaca dari kekerasan yang dialami Cut Intan Nabila, perlu dipahami KDRT menimbulkan dampak psikologis yang serius untuk korbannya.
Melansir dari Park View Health, dampak umum KDRT termasuk ketakutan, ketidakberdayaan, dan post-traumatic stress disorder (PTSD).
Ketakutan biasanya mencakup ketakutan untuk tetap tinggal dan disakiti lagi, ketakutan saat bepergian dan diikuti lalu diperlakukan lebih kejam.
Rhian Parker, penyelenggara akademik di MAEVe (Melbourne Alliance to End Violence against women and their children) Universitas Melbourne, mengatakan KDRT terutama pelecehan fisik dan emosional bisa merusak psikologis dan meningkatkan risiko perempuan terkena gangguan mental.
Lihat Juga : |
Perempuan rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan mental termasuk PTSD, depresi, kecemasan, penyalahgunaan zat dan pikiran untuk bunuh diri.
Dalam tulisannya di The Conversation, Parker mengutip sebuah tinjauan dengan temuan perempuan yang pernah jadi korban KDRT tujuh kali lebih berisiko mengalami PTSD dibanding perempuan yang tidak pernah mengalami KDRT.
Lihat Juga : |
Selain itu, perempuan jadi lebih rentan depresi (2,7 kali lebih besar), kecemasan (4 kali lebih besar) dan penyalahgunaan narkoba dan alkohol (6 kali lebih besar).
Pikiran bunuh diri bisa 3,5 kali lebih besar dialami perempuan korban KDRT dibanding yang tidak mengalami.
Oleh karenanya, korban KDRT perlu mendapatkan pendampingan psikologis dari tenaga profesional.