Balita Hancurkan Guci 3.500 Tahun Milik Museum di Israel

CNN Indonesia
Jumat, 30 Agu 2024 12:45 WIB
Artefak kuno tersebut merupakan guci dari Zaman Perunggu Akhir dan telah dipajang selama 35 tahun di Museum Hecht di Israel.
Guci kuno 3.500 tahun di museum yang hancur dijatuhkan balita. (Hecht Museum staff)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah guci kuno tetap utuh selama 3.500 tahun, hingga pada suatu hari seorang bocah berusia 4 tahun menjatuhkannya hingga pecah di sebuah museum.

Guci kuno itu terdapat di Museum Hecht di Universitas Haifa di Israel utara. Artefak tersebut merupakan guci dari Zaman Perunggu Akhir dan telah dipajang selama 35 tahun di museum tersebut.

Namun, keberadaan guci kuno di Museum Hecht berakhir dramatis. Padahal, menurut Metro UK, guci kuno tersebut, sesuai dengan visi pendiri museum, Dr Reuven Hecht, dipajang agar barang-barang arkeologi mudah diakses pengunjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, guci kuno itu tidak dilindungi kaca pelindung, sehingga memungkinkan tangan-tangan yang ingin tahu untuk menjamahnya, termasuk bocah itu.

Tak lama setelah insiden tersebut, seorang anak laki-laki dan ibunya, yang tampaknya takut dengan insiden itu, dilaporkan keluar museum, kabur dengan tergesa-gesa.

Baru setelah direktur museum, Dr Inbal Rivlin, membuat permohonan yang mengejutkan agar ibu dan anak itu bersedia kembali ke museum, dengan alasan tidak ada perasaan buruk atas kejadian itu, cerita lengkap pecahnya guci kuno itu terungkap.

Tampaknya bocah laki-laki kecil itu menanggapi artefak tersebut dengan rasa penasaran hingga menggelitik minatnya. Berbicara kepada BBC, ayah bocah itu mengatakan bahwa putranya penasaran dengan apa yang ada di dalamnya guci sehingga ia menariknya sedikit.

Seperti yang banyak orang ketahui soal anak-anak, kebanyakan dari mereka tentu penuh dengan rasa penasaran dan jauh dari kata lembut dan anggun dalam menangani sebuah benda. Dan apa yang dimulai dengan rasa ingin tahu itu, ternyata berakhir dengan malapetaka.

Keluarga bocah tersebut sejak saat itu telah menyampaikan permintaan maaf atas kecelakaan yang merugikan pihak museum.

Berbicara kepada media lokal, Dr inbal Rivlin menjelaskan bahwa segera setelah kejadian itu, bocah dan sang ibu sangat ketakutan. Ia meraih tangan anaknya dan segera

"Ibu dan anaknya sangat ketakutan pada saat itu. Ia meraih anak itu dan mereka segera meninggalkan museum," kata Dr inbal Rivlin, seperti dilansir NZ Herald.

Dalam keadaan tidak percaya, ayah anak laki-laki itu mengaku berpikir, bukan anaknya saya yang melakukan hal tersebut.

Meskipun Anda mungkin berpikir sebagian besar direktur museum akan bereaksi buruk terhadap insiden seperti itu, Rivlin mengulurkan tangan dan mengundang ibu-anak yang tidak beruntung itu kembali untuk tur berpemandu di museum.

"Saya ingin menghubungi mereka dan berkata jangan khawatir, kami tidak menaruh dendam terhadap Anda," ucap Rivlin.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER