LAPORAN DARI PARIS

Paris Fashion Week Dibuka, Inovasi Desainer Jepang Menggoda

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Selasa, 24 Sep 2024 13:15 WIB
Jadi salah satu pembuka Paris Fashion Week, rumah mode Jepang CFCL menghadirkan inovasi mode yang menggabungkan teknologi, kerajinan tangan, dan keberlanjutan.
Koleksi Spring/Summer 2025 jenama mode CFCL asal Jepang dipamerkan di Paris Fashion Week. (CNN Indonesia/Fandi Stuerz)

Dengan menggunakan benang poliester daur ulang yang diwarnai berbagai corak yang terinspirasi dari kain tradisional negara-negara Afrika, CFCL menciptakan pengaburan batas dan warna yang menunjukkan kerumitan serat sintetis.

Penggunaan warna primer yang berani memberi kesan vitalitas pada pakaian. Namun, struktur rajutan-lah yang menambah kedalaman dan kompleksitas. Hal ini memajukan narasi Yusuke Takahashi tentang keberlanjutan tanpa mengorbankan kekayaan visual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu bagian koleksi yang paling rumit dan padat karya adalah seri Handwork Fringe. Seri ini memperlihatkan gaun yang dihiasi dengan ribuan rumbai yang dijalin dengan tangan. Terbuat dari poliester daur ulang monomaterial, pakaian ini menghasilkan keseimbangan sempurna antara mode kelas atas dan kepraktisan sehari-hari.

Proses yang melelahkan dalam merangkai setiap rumbai ini merupakan bukti keindahan sentuhan manusia di dunia digital, pengalaman taktil yang terasa mewah namun mudah diakses.

Mungkin contoh paling mencolok dari komitmen Yusuke Takahashi terhadap kerajinan adalah seri Crochet Patchwork. Kategori ini jauh dari desain yang dibuat komputer, dan hanya mengandalkan ketangkasan dan imajinasi tangan.

Desainer Jepang Yusuke Takahashi dan Teknik Tenun Ikat dan Knit sebagai Pembuka Paris Fashion WeekKoleksi Spring/Summer 2025 jenama mode CFCL dari Jepang dipamerkan di Paris Fashion Week. (CNN Indonesia/Fandi Stuerz)

Dengan motif organik yang muncul dari lapisan nilon transparan, hasilnya adalah koleksi yang terasa hidup, sepotong demi sepotong. Seolah-olah setiap jahitan mengandung energi pembuatnya.

Transparansi bahan nilon yang disandingkan dengan kerumitan pekerjaan rajutan menciptakan ketegangan visual yang sama avant-gardenya dengan yang berakar pada tradisi.

Pengaruh Issey Miyake cukup terlihat dari estetka rumah mode ini. Sebelumnya, Yusuke sendiri diketahui bekerja untuk Pleates Please, lini menswear Issey Miyake.

Kedepankan konsep berkelanjutan

Di saat mode sering dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan, Yusuke Takahashi memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam manufaktur yang bertanggung jawab.

Dengan meminimalkan limbah melalui proses tanpa pemotongan dan menggunakan bahan daur ulang bersertifikat, dedikasi Yusuke Takahashi terhadap keberlanjutan menjadi jelas.

Sebagai perusahaan mode Jepang pertama yang menerima sertifikasi B Corp, CFCL sedang dalam perjalanan untuk mencapai penggunaan penuh GRS (Global Recycled Standard), GOTS (Global Organic Textile Standard), dan bahan berkelanjutan bersertifikat lainnya pada tahun 2030.

Sasaran mereka untuk mencapai netralitas karbon semakin menggarisbawahi komitmen tidak hanya pada estetika tetapi juga pada masa depan planet.

Dalam koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 CFCL, mode tidak lagi tentang keliman atau siluet terbaru. Koleksi ini berfokus pada bagaimana mendefinisikan ulang hubungan antara teknologi, tradisi, dan fesyen keberlanjutan.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER