Anda berkecimpung dengan material-material yang berbeda. Anda bekerja dengan perhiasan sebelumnya. Pasti sangat berbeda, bukan?
Ya. Untuk perhiasan, kita berbicara tentang tes. Percobaan bagaimana Anda akan membuat gaun [yang cocok dikenakan bersamaan] atau gayanya berbeda juga.
Saya suka semua hal seperti ini karena saya suka seni. Saya suka semua hal tentang seni, tentang kreativitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan saya suka olahraga. Olahraga membuat saya menjadi tangguh, menjadi disiplin. Namun seni dan fotografi membuat saya bermimpi.
Fotografi membuat saya ingin menangkap apa yang saya lihat, warna, kenangan. Namun bagi saya, terutama [pameran dengan] Leica, yang ini, lebih seperti jurnal.
Lihat Juga :![]() Laporan dari Paris Mahakarya Terakhir Dries van Noten, Sayonara Industri Mode |
Salah satu perhatian yang mendesak dalam industri mode adalah keberlanjutan. Bagaimana Anda mencapai tujuan ini?
Kami peduli dengan penggunaan material. Satu hal yang selalu saya katakan kepada tim saya ketika kami melakukan pemotongan dan kami mengerjakan banyak kain, kami mencoba untuk tidak membuang material sebisa mungkin.
Terkadang kami menggunakan material secara maksimal, lalu kami menyelesaikan koleksinya.
Dan kami masih memiliki sisa. Lalu, kami tidak bisa membuat apa pun. Jadi kami membuat tas misalnya, tas suvenir.
Jadi, Anda tidak menganggapnya sebagai sampah? Itu [sisa kain] hanya bahan untuk hal lainnya.
Hal lain. Lalu, sebagian kain yang tidak bisa dijadikan koleksi, kita buat saja sebagai hadiah.
Hadiah kecil, seperti tas kecil atau gantungan. Kadang-kadang saya menggunakannya untuk boneka.
Lalu, kami menghias sebagian meja dengan gantungan kunci, pernak-pernik.
Saya juga punya proyek lain untuk memanfaatkan plastik untuk membuat tas jinjing. Tapi yang ini, saya membantu warga Chiang Rai Utara karena mereka dilanda banjir.
Saya punya proyek tentang bawah air. Jadi kami menyimpan semua barang plastik atau jaring atau apa saja. Lalu kami mendaur ulang barang-barang itu untuk membuat tas jinjing.
![]() |
Anda melakukan presentasi di Milan. Anda sekarang melakukannya di Paris. Apakah ada rencana untuk mengadakan peragaan busana?
Di mana? Di sini. Saya harap. Saya harap suatu hari nanti.
Paris lebih cocok dengan estetika koleksi Anda, bukan?
Saya harap. Ya, itu impian saya. Dan saya harap banyak orang di Paris akan menyambut saya.
Pertama kali saya melihat karya Anda adalah tahun lalu selama presentasi. Sekilas, karya Anda terlihat sebagai sesuatu yang modern, kontemporer, dan sangat internasional. Anda tampaknya sangat siap mengadakan show.
Saya tidak tahu. Saya harus bertanya kepada tim saya, apakah mereka siap atau tidak. Karena mereka harus berlatih seperti olahraga.
Kami telah banyak berlatih. Kami mencoba. Terkadang kami mengalami hari yang baik. Terkadang kami mengalami hari yang buruk. Terkadang kami mengalami masa yang sangat sulit, bahkan untuk saya yang seorang putri.
Tetapi, ini adalah sebuah pekerjaan.
Lihat Juga : |
Banyak titel yang tersemat dalam diri Anda. Bangsawan, atlet, aktivis, desainer, hingga seniman. Dengan banyaknya titel yang Anda miliki, siapa sosok yang berpengaruh dalam hidup Anda?
Anda tahu, nenek saya (Her Majesty Queen Sirikit The Queen Mother). Beliau sangat baik. Beliau adalah panutan saya. Beliau membawa saya ke mana-mana.
Saya ingin mewujudkan mimpinya dan melakukannya. [Saya melihat] cara berpikirnya, cara dia mengajar orang-orang. Tapi saya membuatnya lebih untuk generasi yang baru, lebih banyak ide baru.
Satu hal yang selalu saya katakan kepada tim, Anda harus bisa melakukan semuanya sendiri dan kemudian menjualnya sendiri. Anda harus bertahan hidup dengan kaki Anda sendiri. Karena Anda harus melakukan semuanya sendiri.
Maksud saya, Anda harus sukses. Jangan menunggu uang datang. Anda harus mengembangkan diri sendiri.
Dan ini, kakek saya (sambil menunjuk buku fotografi). [Fotografi] itu dari darah kakek saya.
Olahraga ini darah kakek saya. Beliau tim nasional Thailand, berlayar. Saya tim nasional Thailand, bulu tangkis.
(asr/asr)