Mengintip Tradisi Perayaan Halloween di Berbagai Belahan Dunia
Perayaan Halloween identik dengan 'trick or treat' juga kostum hantu. Sedikit berbeda, sejumlah negara berikut punya tradisi unik setiap akhir Oktober.
Setiap 31 Oktober terdapat perayaan Halloween yang khas dengan pesta kostum terutama kostum hantu menakutkan. Henry Ansgar Kelly, profesor yang fokus pada studi abad pertengahan di UCLA, berkata tradisi Halloween berakar di AS sekitar abad ke-19.
Saat itu, orang Irlandia berimigrasi ke Amerika dan membawa tradisi dan perayaan mereka termasuk All Saint's Day. Dalam kalender Katolik, All Saint's Day merupakan perayaan semua orang yang telah ke surga.
Kemudian sebelum jatuh hari perayaan, orang berdoa bersama untuk jiwa-jiwa yang masih di api penyucian. Karena pada dasarnya mereka berdoa untuk orang meninggal, lahirlah Halloween.
Apa tradisi Halloween sama pada tiap negara? Ternyata beberapa negara punya kebiasaan berbeda.
1. Día de los Muertos - Meksiko
Di Meksiko, Halloween tetap dirayakan dan jadi pengantar bagi perayaan Día de los Muertos atau Hari Orang Mati (Day of the Dead). Perayaan ini berlangsung 1-2 November.
Hari Orang Mati sudah ada sejak tiga ribu tahun lalu atau era pra-Columbus. Momen ini memungkinkan roh orang terkasih yang meninggal bersatu kembali dengan keluarga yang masih hidup.
Melansir dari NPR, anggota keluarga akan menyiapkan pesta dengan makanan favorit mendiang atau meninggalkan hadiah di makam mereka. Pengunjung festival mengenakan topeng tengkorak dan makan permen bentuk tengkorak.
2. Guy Fawkes Day - Inggris
Perayaan Halloween memang populer di Inggris. Hanya saja, perayaan ini dibayangi oleh perayaan lain yang lebih besar yakni Guy Fawkes Day.
Tiap 5 November, warga Inggris merayakan pembunuhan Raja James I oleh Guy Fawkes yang gagal. Fawkes berusaha membunuh raja dengan tong-tong mesiu tapi ia gagal dan dijatuhi hukuman mati.
Di Inggris, anak-anak bukan meminta permen melainkan 'penny for the Guy'.
3. Ognissanti - Italia
Setiap 1 November, orang Italia merayakan Ognissanti atau semua orang kudus. Festival ini sarat akan nuansa keagamaan.
Tiap wilayah punya tradisi berbeda. Di Sisilia, orang meninggal diyakini bangkit untuk membawa hadiah buat anak-anak yang berperilaku baik. Sementara itu di Sardinia, anak-anak mendatangi rumah untuk meminta persembahan bagi orang meninggal.
Orang Roma akan makan dekat makam orang yang mereka cintai, sedangkan orang di Abruzzo dan Trentino membuat lentera dengan menaruh lilin di labu.