Terletak sekitar 40 kilometer di lepas pantai utara Islandia, terdapat pulau kecil yang menjadi rumah bagi populasi burung laut yang berkembang pesat. Grimsey, adalah pulau terpencil yang dingin dan memiliki jumlah burung laut melebihi jumlah penduduknya.
Bahkan, perbandingan jumlah keduanya ialah 50.000:1. Selain burung laut Arktik Kamikaze, burung-burung yang memenuhi pulau itu adalah puffin, burung kittiwake berkaki hitam, burung razorbill, dan burung guillemot.
Hanya 20 orang ditemani dengan lebih dari sejuta burung di Pulau Grimsey. Pemandu wisata lokal dan pemilik Artic Trip, Halla Ingolfsdottir berkata, "Anda tidak akan percaya, tetapi hanya ada 20 dari kami yang tinggal dan menetap di sini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking terpencilnya pulau ini, tidak ada dokter, rumah sakit, atau kantor polisi di sana. Jika terjadi keadaan darurat, Halla Ingolfsdottir mengatakan bahwa penjaga pantai dan layanan darurat telah melatih penduduk untuk mengambil tindakan.
"Ketika tinggal di sini, Anda harus belajar untuk bersikap fleksibel dan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan skenario," jelas Hall. "Kami siap menghadapi apa pun. Jika terjadi keadaan darurat, mereka melatih kami untuk siap memberikan respons pertama, dan seorang dokter datang berkunjung setiap tiga minggu dengan pesawat," tambahnya.
Kumpulan rumah kecil yang banyak di antaranya berfungsi ganda sebagai wisma tamu bagi wisatawan, terletak di sisi barat daya pulau.
Pemukiman itu dikenal sebagai Sandvik, juga mencakup gedung sekolah yang sekarang berfungsi sebagai pusat komunitas, serta galeri kerajinan tangan dan kafe yang menawarkan barang-barang serta sajian khas buatan warga lokal.
Toko kelontong kecil buka di sana dan buka sekitar satu jam setiap hari. Restoran dengan bar, kolam renang, perpustakaan, gereja, dan landasan udara, semua bangunan menjadi tempat bertengger yang populer bagi kawanan burung.
Masyarakat di sana tetap bertahan, meskipun pada akhir abad ke-18 populasi Grimsey hampir anjlok akibat pneumonia dan kecelakaan karena penangkapan ikan. Perahu dayung yang kecil, cuaca buruk, dan kurangnya pelabuhan membuat pelayaran di sana jadi hal yang berisiko.
Mengenai masa depan pulau ini, Hall berkata bahwa ada rencana yang sedang disusun untuk beberapa pengembangan baru yang akan selesai paling cepat pada musim panas mendatang.
Pengembangan tersebut termasuk tempat peristirahatan bagi para penulis dan pekerja kreatif lainnya untuk datang dan tinggal di beberapa rumah warga yang sudah ada dan akan direnovasi untuk mengakomodasi masa tinggal jangka panjang.
Manajer Proyek Pariwisata Grímsey, María H Tryggvadóttir, menyatakan saat ini tanah Grímsey dimiliki oleh penduduk kota Akureyri, dan negara Islandia berupaya melestarikan warisan pulau tersebut sebagai harta karun alam dan komunitas yang tangguh.
Seperti banyak orang yang mengunjungi pulau yang memikat ini, Tryggvadóttir telah mengembangkan hubungan khusus dengan Grímsey. "Yang paling membuat saya terpesona tentang Grímsey adalah keterpencilannya, [cahayanya] yang unik, dan kehidupan burung yang luar biasa," kata Tryggvadóttir.
"Ada sesuatu yang benar-benar luar biasa saat menjelajahi tebing curam pulau berumput ini, merasakan ketenangan lanskap yang mendalam, sambil dikelilingi oleh ribuan burung laut. Namun, ketulusan dan kehangatan masyarakat-lah yang menciptakan komunitas yang ramah dan erat [dan] membuat Grímsey terasa benar-benar istimewa," tuturnya.