Sejarah Glodok Plaza, Dulu Penjara Angker Kini Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan Glodok Plaza, Jakarta Barat dilalap si jago merah pada Rabu (15/1) malam. Bagaimana dengan sejarah Glodok Plaza sendiri?
Mengutip laman resmi Glodok Plaza, gedung ini diresmikan pada 1977 silam. Kala itu, Glodok Plaza menjadi pionir pusat perbelanjaan modern di Indonesia.
Pada tahun-tahun pertamanya, Glodok Plaza berdiri di atas bangunan enam lantai. Kala itu, bangunan ini ditempati para pedagang, utamanya untuk alat-alat elektronik.
Namun, sebelum menjadi pusat perbelanjaan, lokasi Glodok Plaza dikenal sebagai tempat angker dan menjadi bekas Lembaga Pemasyarakatan Khusus (LPK).
Sejarah Glodok Plaza sendiri juga cukup panjang. Sebelum masa kemerdekaan, lokasi ini menjadi tempat bagi para narapidana yang mendapatkan hukuman mati. Pasca-kemerdekaan, bangunan berfungsi sebagai tempat menyimpan tahanan.
Mengutip catatan detikcom, pada tahun 1940-an, sempat terdapat benteng kecil yang dijadikan sebagai penjara di kawasan tersebut. Wakil Presiden RI ke-1 Mohammad Hatta pernah ditahan di sana.
Seiring berjalannya waktu, kawasan tersebut dijual dan dijual jadi pusat perbelanjaan. Salah satunya didorong oleh kehadiran PT TCP Internusa pada tahun 1970-an.
Pada tahun 1990-an, Glodok Plaza menjadi pusat perdagangan barang elektronik terbesar di Asia Tenggara. Perputaran roda perdagangan di Glodok Plaza mencatatkan nilai yang baik.
Bangunan ini terus berkembang hingga menjadi delapan lantai pada tahun 2001 silam. Sejak tahun ini, Glodok Plaza tampil lebih cerah.
Pusat perbelanjaan ini terus berkembang menjadi pusat audio dan sistem karaoke paling lengkap di Jakarta hingga kini. Termasuk juga di dalamnya terdapat sebuah hotel bernama Plaza Hotel Glodok.
Rencananya, pada tahun 2027 mendatang, Glodok Plaza akan menjadi experience mall yang terintegrasi dengan moda transportasi MRT.
Demikian catatan sejarah Glodok Plaza dari tahun ke tahun.