India dan China telah sepakat untuk melanjutkan penerbangan langsung setelah hampir lima tahun dihentikan. Kesepakatan ini menunjukkan keinginan untuk memperbaiki hubungan dari kedua negara.
Perjalanan udara antara kedua negara tetangga Asia itu ditangguhkan sementara karena pembatasan perjalanan selama pandemi Covid, sebelum akhirnya sempat dihentikan sepenuhnya usai bentrokan militer dan konflik di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan. Faktor itu menyebabkan putusnya hubungan China dan India.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada hari Senin (27/1) bahwa New Delhi telah mencapai kesepakatan dengan China yang pada prinsipnya untuk melanjutkan layanan udara langsung antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otoritas teknis yang relevan di kedua belah pihak akan bertemu dan merundingkan kerangka kerja yang diperbarui untuk tujuan ini pada tanggal yang lebih awal," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Independent, Selasa (28/1).
Pengumuman itu muncul setelah seorang diplomat tinggi India mengunjungi Beijing untuk membantu mencairkan hubungan kedua negara.
Mengonfirmasi kesepakatan baru itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan kedua negara telah berupaya untuk meningkatkan hubungan sejak tahun lalu. "Peningkatan dan pengembangan hubungan Tiongkok-India sepenuhnya sejalan dengan kepentingan mendasar kedua negara," katanya.
Perjanjian untuk melanjutkan penerbangan langsung terjadi beberapa bulan setelah India dan China mencapai kesepakatan tentang patroli militer di sepanjang perbatasan mereka yang disengketakan.
Kedua negara berbagi perbatasan sepanjang 3.488 km yang membentang dari Ladakh di barat hingga Arunachal Pradesh di timur. China memiliki sebidang besar wilayah yang disebut Aksai Chin di Ladakh, yang dimenangkannya selama perang tahun 1962 dan mengklaim Arunachal sebagai bagian dari provinsi Tibet.
Hubungan antara kedua tetangga mencapai titik terendah pada Juli 2020 setelah sedikitnya 20 tentara India dan empat tentara China tewas dalam bentrokan di Lembah Galwan di Ladakh. Itu adalah pertama kalinya dalam 45 tahun bentrokan di perbatasan menyebabkan kematian.
Bentrokan itu dengan cepat berubah menjadi kebuntuan, dengan kedua belah pihak menempatkan ribuan tentara yang didukung oleh artileri, tank, dan jet tempur di sepanjang perbatasan. Pasukan saling menghalangi untuk berpatroli di wilayah yang mereka klaim.
Setelah itu, India menindak tegas perusahaan-perusahaan China, melarang mereka berinvestasi di sektor ekonomi penting, dan melarang aplikasi China seperti TikTok.
Namun, pada Oktober 2023, Beijing dan New Delhi menyepakati penarikan militer yang signifikan di titik rawan perbatasan utama. Kesepakatan itu terjadi setelah pertemuan formal yang jarang terjadi antara Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi selama pertemuan puncak Brics di Rusia.
Minggu ini, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan mereka membuat serangkaian keputusan, termasuk dimulainya kembali Kailash Mansarovar Yatra, ziarah keagamaan Hindu ke gunung dan danau suci di Tibet.
Ziarah ke kuil dewa Hindu Krishna di Gunung Kailash dan danau Mansarovar telah dihentikan sejak pandemi dan tetap ditangguhkan karena hubungan bilateral memburuk setelah bentrokan di lembah Galwan.
(wiw)