Manfaat teh daun kelor lainnya adalah mencegah malnutrisi. Sebuah ulasan menemukan, kelor dapat mencegah malnutrisi, utamanya pada orang yang tidak mendapatkan asupan nutrisi cukup.
Daun kelor mengandung vitamin dan mineral yang bisa mencegah malnutrisi. Kelor juga kaya akan vitamin C, vitamin A, dan serat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah studi kecil menemukan, kelor dapat meningkatkan angka indeks massa tubuh (BMI) pada orang dengan HIV yang mendapatkan terapi antoretroviral.
Kelor dapat membantu meredakan gejala menopause seperti hot flashes, keringat di malam hari, dan kecemasan. Menopause terjadi saat menstruasi dan ovulasi berhenti, yang biasa terjadi pada perempuan usia 45-55 tahun.
Manfaat teh daun kelor untuk meredakan gejala menopause muncul akibat respons tanaman terhadap stres oksidatif. Hot flashes, contohnya, terjadi saat adanya ketidakseimbangan antara senyawa antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh. Stres oksidatif dapat meningkatkan keringat di malam hari.
Kelor juga kini menjadi salah satu bahan skincare. Penelitian memang menemukan efek anti-penuaan pada kelor. Krim yang mengandung setidaknya 3 persen kelor bisa meningkatkan kelembutan kulit.
Studi juga menemukan bahwa kelor dapat meningkatkan elastisitas kulit. Khasiat ini didapat dari kandungan vitamin C dan E yang dimiliki kelor.
Kelor merupakan tanaman kaya serat. Mengutip Tua Saude, tanaman ini membantu Anda merasa kenyang. Hal ini bisa membuat Anda mengurangi porsi makan selanjutnya.
Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan bahwa daun kelor dapat membantu membakar lemak.
Daun kelor mengandung zat besi dalam jumlah tinggi. Zat besi dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah.
Dengan begitu, mengatasi anemia jadi salah satu manfaat teh daun kelor. Utamanya, untuk kasus anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.