Hal ini yang bikin penduduk di Home Island banyak dihuni keturunan orang Indonesia dan Malaysia dan mayoritas memeluk agama Islam. Selain itu, di Kepulauan Cocos juga ada kesenian wayang dan batik.
Bukan cuma itu, sinetron dan lagu-lagu Indonesia juga cukup dikenal di destinasi ini. Salah satu Tiktoker dengan akun @ariefcocos_ kerap membagikan video kehidupan di Kepulauan Cocos, yang lekat dengan adat Melayu.
Bahasa yang digunakan di Home Island kebanyakan adalah bahasa Melayu dan Betawi, yang merupakan campuran dari bahasa Jawa dan Sunda. Mereka memakai bahasa tersebut dengan pengucapan tersendiri dan memiliki campuran bahasa Inggris dan Skotlandia. Unik sekali, bukan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandangan indah dan bersih, pasir pantai yang putih, pohon-pohon kelapa yang seakan menari, hingga laut yang jernih bisa dinikmati kala berkunjung ke Kepulauan Cocos.
Walau terpencil, mobilitas di Kepulauan Cocos cukup baik, karena ada kapal feri bernama Cahaya Baru yang menghubungkan pulau-pulau utama di destinasi ini. Ada juga banyak fasilitas kesehatan, galeri seni sampai jaringan internet yang kencang.
Nah, bagaimana jadi penasaran kan untuk bisa berkunjung ke Kepulauan Cocos dan melihat seberapa mirip kebudayaan di sana dengan di tanah air?
(wiw)