Cuka apel dikenal sebagai bahan alami yang memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari membantu pencernaan hingga mengontrol kadar gula darah.
Namun, tidak semua orang tahu bahwa cuka apel bisa berinteraksi dengan beberapa jenis obat dan menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Menurut berbagai penelitian, kandungan asam asetat dalam cuka apel dapat memengaruhi penyerapan dan efektivitas obat tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan cuka apel:
Cuka apel dapat membantu menurunkan kadar gula darah, tetapi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes seperti metformin atau insulin, kadar gula darah bisa turun terlalu drastis (hipoglikemia). Ini dapat menyebabkan pusing, lemas, bahkan kehilangan kesadaran.
Obat diuretik seperti furosemide dan hidroklorotiazid berfungsi untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh. Namun, cuka apel juga dapat meningkatkan ekskresi kalium, yang bisa menyebabkan kadar kalium dalam tubuh menurun drastis (hipokalemia). Kondisi ini dapat berisiko bagi kesehatan jantung dan menyebabkan kelemahan otot.
Beberapa obat tekanan darah seperti captopril, enalapril, dan losartan bekerja dengan mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Jika dikombinasikan dengan cuka apel, kadar kalium bisa turun secara berlebihan dan meningkatkan risiko gangguan jantung.
Obat seperti omeprazole, lansoprazole, dan ranitidine berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung. Sementara itu, cuka apel bersifat asam dan dapat memperburuk iritasi lambung, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Obat pengencer darah seperti warfarin digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Cuka apel mengandung senyawa yang dapat memperlambat pembekuan darah, sehingga jika dikombinasikan dengan obat ini, risiko pendarahan bisa meningkat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cuka apel dalam jangka panjang dapat menurunkan kadar kalsium dalam tubuh. Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat osteoporosis seperti alendronate, efektivitas obat bisa berkurang dan meningkatkan risiko kerapuhan tulang.
Jika sedang mengonsumsi obat-obatan di atas, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka apel.
Jika tetap ingin menggunakannya, beri jeda waktu setidaknya 2-3 jam antara konsumsi obat dan cuka apel untuk mengurangi risiko interaksi obat yang berbahaya.
Meskipun cuka apel memiliki banyak manfaat, penggunaannya tetap harus diperhatikan, terutama bagi yang sedang menjalani pengobatan tertentu. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menambahkan cuka apel ke dalam rutinitas harian Anda.
(isn/isn)