Pori-pori sering dianggap sebagai sesuatu yang salah karena muncul di permukaan kulit, terutama di bagian wajah. Padahal, baik yang ukurannya kecil maupun besar pori-pori memang harus ada di kulit, dan ya itu adalah sesuatu yang sah dan normal-normal saja.
Masalah kulit yang muncul, seperti jerawat atau komedo bukan karena keberadaan atau bentuk pori-pori. Tapi, karena pori-pori yang kotor atau tersumbat hingga menyebabkan masalah di area wajah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pori-pori memang ada di seluruh wajah. Meski demikian, konsentrasi yang paling banyak terdapat di zona T atau hidung dan bagian dahi.
Biasanya masalah kulit dimulai dari pori-pori yang kotor dan tersumbat. Berbagai tips kecantikan menyarankan sejumlah trik untuk membuka pori agar proses pembersihan maksimal dan menutup pori agar tidak gampang kotor.
Padahal faktanya, pori-pori tidak bisa dibuka dan ditutup.
![]() |
Profesor dermatologi Mona Gohara menyebut ukuran pori-pori berkaitan dengan genetika, paparan sinar matahari, dan kadar kolagen kulit. Saat kadar kolagen berkurang, pori-pori akan meregang dan tampak lebih besar.
Selain itu, tidak ada air dingin yang bisa 'menutup' pori-pori Anda. Sebaiknya gunakan retinol untuk meningkatkan pergantian sel dan meningkatkan produksi kolagen.
Anda juga disarankan menggunakan tabir surya setiap hari sebab efek buruk paparan sinar matahari akan membuat pori-pori makin besar.
"Memang benar bahwa seiring waktu pori-pori Anda mungkin tampak lebih menonjol, karena paparan sinar matahari dan proses penuaan," kata Gohara seperti dikutip Harpers Bazaar.
Sementara itu, air panas dan uap tidak akan membuka pori-pori. Pori-pori terbuka untuk melepas sebum dan mencegah penumpukan kotoran dan penyumbatan. Sebaiknya gunakan produk yang mengandung asam AHA dan BHA seperti lactic, glycolic, dan salicylic acid.